Ende, Vox NTT-Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) untuk kelompok difabel sudah terpenuhi di Desa Boafeo, Kecamatan Maukaro, Ende. Hal itu ditandai melalui peresmian oleh Bupati Ende Marselinus Y. W. Petu, Kamis (22/11/2018).
Ternyata, pembangunan fasilitas air yang inklusif untuk kaum difabel dan kelompok masyarakat yang mempunyai keterbatasan gerak itu baru pertama kali dibangun di NTT.
Koordinator Kabupaten Pamsimas III Ende, Maria Vianeyintan Dange menjelaskan, para kaum difabel memiliki hak hidup serta pelayanan setara seperti sesama lainnya yang memiliki kemampuan normal.
Sehingga, perlu adanya fasilitasi berupa keran air umum lengkap dengan fence holder (pagar pemegang) yang akan dipergunakan oleh kaum difabel dan kelompok keterbatasan gerak seperti ibu hamil dan lansia.
“Memang ini yang paling pertama dibangun di NTT. Para kaum difabel juga membutuhkan fasilitas seperti ini,” katanya.
Ia menjelaskan, pembangunan fasilitas keran itu digunakan dari dana sisa lelang Tahun 2018. Pamsimas tidak hanya konsentrasi membangun fasilitas untuk para normal tetapi juga untuk kaum disabilitas.
Program itu, kata dia, merupakan integrasi dari nawacita Presiden Jokowi. Kemudian terjemahan dari program Millennium Development Goals (SDGs) yang telah ditentukan oleh PBB.
“Ada 65 unit yang sudah masuk ke sambungan rumah. Jadi di Boafeo ini semacam ada perusahan air minum mini di sini,” kata dia.
Untuk itu ia berharap agar, fasilitas tersebut dirawat dan dijaga sehingga dapat digunakan dalam waktu yang lama.
Bupati Ende, Marselinus Y.W. Petu mengapresiasi kerja Pamsimas yang sudah membantu pemerintah dalam menjalankan program penanganan permasalahan pembangunan air bersih dan sanitasi.
Selain itu, Pamsimas telah meningkatkan nilai dan perilaku hidup bersih dan sehat melalui pola pemberdayaan masyarakat.
“Masyarakat punya tanggung jawab moril untuk menjaga dan merawat baik sambungan rumah maupun fasilitas inklusif untuk kaum difabel,” katanya.
Penulis: Ian Bala
Editor: Ardy Abba