Atambua,Vox NTT-Sebanyak 50 orang peserta Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Belu merasa kecewa dengan panitia.
Pelatihan yang dilakukan selama sebulan itu berlangsung di Balai Latihan Kerja (BLK) Kupang.
Kekecewaan peserta disebabkan dana yang seharusnya menjadi hak mereka malah disunat. Peralatan yang dijanjikan akan diberi kepada peserta usai pelatihan pun ditarik kembali.
Salah satu peserta pelatihan yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, pemotongan yang dilakukan tidak pernah disampaikan sebelumnya.
Pemotongan dilakukan sebanyak Rp 1.150.000 per peserta pasca pulang pelatihan dari Kupang. Hal ini menimbulkan pertanyaan dan kekecewaam dari semua peserta.
Begitu pun mesin jahit, mesin obras, perlengkapan tukang dan lain-lain tidak diberikan kepada peserta.
Padahal Kepala Disnakertrans Belu, Laurens Nahak sudah berjanji akan memberikan tersebut pada saat pelepasan peserta pelatihan beberapa waktu lalu.
Ketika ditemui di ruang kerjanya, Senin (17/12/2018), Kadis Laurens menjelaskan, peralatan yang dijanjikan tidak bisa diberikan.
Hal tersebut lantaran dana pengadaan peralatan tidak masuk belanja hibah. Dana itu masuk dalam kategori belanja modal.
Sedangkan terkait pemotongan sejumlah uang peserta, Kadis Laurens membenarkan hal tersebut. Pihaknya telah memotong melalui sekretaris, bendahara dan PPK.
Namun yang dipotong, kata dia, bukan uang duduk. Tapi uang makan dan transportasi.
Untuk diketahui, pada 9 November-9 Desember 2018, 50 pemuda-pemudi (40 Perempuan dan 10 laki-laki) dari Kabupaten Belu mengikuti pelatihan berbasis kompetensi di BLK Kupang.
Mereka melatih sebagai asisten rumah tangga, baby sister, pertukangan baja ringan, salon dan menjahit.
Pelatihan yang diinisiasi Disnakertrans Belu ini dilalukan dalam rangka menindaklanjuti kebijakan moratorium TKI dari Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat.
Pelatihan ini juga dikabarkan untuk menjalankan visi dan misi bupati dan wakil bupati Belu dalam peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dan penyiapan skill tenaga kerja.
Penulis: Marcel Manek
Editor: Ardy Abba