Kupang, Vox NTT- Pengurus Cabang Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (Korpri) Kupang menggelar sekolah Islam dan Gender (SIG) di Kupang, Minggu (16/12/2018).
Mandataris Kopri, Nur Alfi Laily mengatakan, Sekolah Islam dan Gender ( SIG ) merupakan pendidikan formal bidang pemberdayaan perempuan PMII.
“Langkah awal untuk menjadi kopri PMII harus mengikuti SIG,” kata Nur dalam rilis yang diterima VoxNtt. Com, Minggu malam.
Ia mengatakan, tantangan generasi Indonesia ke depannya semakin kompleks dan menantang.
“Sehingga pada hari ini selama menjadi mahasiswa kita harus benar-benar belajar agar sekiranya mampu untuk menjadi kader agama, kader bangsa dan kader Indonesia,” ujarnya.
Peserta yang akan lulus pendidikan formal tingkat satu Kopri itu kata dia, selanjutnya akan mengikuti jenjang berikutnya yakni, Sekolah Kader Kopri (SKK).
“Sekolah Islam dan Gender ( SIG ) bertujuan agar Perempuan-perempuan PMII handal dalam segala bidang, misalkan persoalan ekonomi, sosial, politik dan lain-lain,” tuturnya.
PMII Kupang lanjut dia, melalui bidang pemberdayaan Perempuan akan massif dalam menjalankan program kerja yang telah terprogram pada saat rapat kerja cabang.
Sementara itu, Ketua Umum PMII Kupang, Hasnu Ibrahim menyampaikan proficiat atas komitmen dan konsistensi Kopri PMII Kupang dalam mensukseskan kegiatan SIG itu.
“Melalui forum mulia ini, saya ingin menyampaikan bahwa Bidang Pemberdayaan Perempuan PMII jangan terlalu kaku. Artinya bahwa Kopri selain memperhatikan aspek internal organisasi tetapi harapan terbesar nya adalah kopri harus menjadi centrum gerakan perempuan-perempuan Nusa Tenggara Timur,” katanya.
Hasnu Melanjutkan, persoalan keperempuanan di NTT sangat banyak. Ia mencontohkan, perempuan di diskriminasi atas nama feminisme, perempuan lemah dalam urusan politik, Ekonomi, dan Politik.
“Sehingga jangan heran apabila perempuan belum dimaksimalkan dalam pemberdayaan,” ungkapnya.
Ia berharap, setelah mengadakan kegiatan itu kopri PMII Kupang harus betul-betul tampil di ruang publik, melakukan pendampingan secara intensif terkait isu keperempuanan, melakukan pendampingan, dan program pemberdayaan secara langsung ke masyarakat.
“Agar eksistensi Kopri PMII Kupang ada dan bermanfaat bagi Rakyat NTT,”tutup Hasnu.
Penulis: Tarsi Salmon
Editor: Boni J