Matim, Vox NTT- Sejak diterpa banjir dan abrasi 06 Desember 2018 silam, kondisi Dermaga Borong kian parah.
Dermaga yang berlokasi di Kelurahan Rana Loba, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur (Matim), NTT itu, pada Minggu 06 Januari esok genap berusia sebulan.
Pantauan VoxNtt, Sabtu (05/01/2018) jembatan yang berusia 24 tahun itu kian parah. Jebolannya pun kian menganga. Jebolan menganga itu menyebabkan abrasi merampas sebagian bahu jalan.
Akibatnya, Dermaga yang dulunya ramai dikunjungi dan menjadi tempat para nelayan menancapkan jangkar kapal usai berlayar itu berubah menjadi tempat yang sepi, bahkan tampak tak ada lagi aktivitas.
Sungguh tragis, mungkin kata yang pantas untuk dermaga yang berada di pusat ibu kota kabupaten itu.
Sudah Dilaporkan
Atas peristiwa itu, Jumat 07 Desember 2018 silam, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Matim, Antonius Dergong mengaku, kondisi Dermaga yang terletak di Kelurahan Rana Loba, Kecamatan Borong itu memang sudah jebol.
Baca: Menikmati Sensasi Keindahan Pantai Nanga Rawa
Aliran kali Wae Bobo yang begitu deras dan ombak pantai Borong menjadi pemicu dermaga itu jebol.
“Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur melalui BPBD bersama instansi terkait sudah melaporkan ke Pemerintah Pusat tentang kondisi riil dermaga Borong di Manggarai Timur yang sudah jebol,” kata Dergong kepada VoxNtt.com.
“Minggu depan saya akan membawa laporan kepada Pemerintah Pusat tentang Dermaga Borong yang akan ambruk dan sudah berusia tua,” tambahnya.
Dergong mengimbau agar warga nelayan di Kota Borong dan sekitarnya agar tidak beraktivitas lagi di atas dermaga, baik untuk sandar kapal ikan maupun untuk memancing ikan pada pagi dan malam hari.
Ekonomi Ambruk
Sejak ambruknya Dermaga Borong aktivitas nelayan tampak sepi. Perahu dan kapal milik nelayan terlihat menjauh dari dermaga tempat mereka bersandar dan menggantungkan harapan. Seisi lautan tak ada aktivitas menebar jala.
Rapuhnya dermaga dan himbauan pemerintah untuk tidak beraktivitas di dermaga menjadi pemicu ambrukya perekonomian nelayan.
Mereka hanya mampu mengeluh dari kejauhan. Tatapan kesedihan terpampang jelas dari paras mereka. Namun, kepada VoxNtt suara mereka dititipkan.
Penulis: Sandy Hayon
Editor: Boni J