Borong, Vox NTT- Hingga kini bantuan sumur bor dari pemerintah pusat (Pempus) di kampung Waepoang, Desa Bamo, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) macet total.
Pantauan VoxNtt.com Senin (07/01/2019) pagi, sumur bor yang dibangun tahun 2011 itu sudah tidak terawat. Tampak pipa penyedot air sudah berkarat.
Kotoran hewan bertebaran di depan teras bangunan penyimpan mesin. Rumput yang kian meninggi memperburuk pemandangan saat mengunjungi lokasi sumur tersebut.
Vinsen Bela, Kepala Desa Bamo yang ditemui VoxNtt.com, Senin (07/01/2019) mengakui soal macetnya aliran air pada sumur yang dibangun 7 tahun silam itu.
“Itu program pemerintah pusat. Bangun tahun 2011. Selama 2012 sampai 2014 pakai tapi 2015 yang macet,” ujarnya.
Dirinya juga mengaku, sudah berusaha untuk melakukan tindakan perbaikan, namun hingga kini belum direspons secara baik oleh pemerintah pusat.
“Saya sudah sampaikan ke pemerintah provinsi saat mereka datang survey sumur bor. Saat itu mereka arahkan bikin proposal ke Dinas Sumber Daya Mineral Provinsi. Tetapi, saya sampaikan langsung ke Dinas Pertambangan kabupaten, lalu jawaban mereka, karena ini program pusat sebaiknya bapak desa langsung ke Provinsi saja,” ujarnya meniru jawaban pegawai Dinas Pertambangan Matim.
Tetapi memang kata dia kita, akan diusahakan supaya nanti tidak pakai generator tetapi pakai meteran listrik. Itu, karena debit air di sumur itu besar.
Sang Kades juga menjelaskan, akibat dari kemacetan itu warga setempat mengalami kekurangan sumber air bersih selama kurang lebih 4 tahun belakangan.
Padahal sebelumnya, warga mengandalkan sumur tersebut untuk keperluan air minum dan kebutuhan rumah tangga lainnya. sehingga, saat airnya tidak lagi mengalir, warga kesulitan untuk mendapatkan air minum.
Ketika ditanya mengenai sumber air lain sebagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan warga setiap hari, Kades menyampaikan, di lokasi tersebut memang ada mata air lain tapi debitnya kecil, tidak seperti yang terdapat pada sumur tersebut. Akibatnya, untuk mendapatkan air bersih, warga harus mengantri dalam waktu yang cukup lama.
Terkait persoalan macetnya sumur bor itu, Plt. Kepala Dinas PUPR, kabupaten Matim, Yosep Marto angkat bicara.
Menurut Yos, demikian ia disapa, persoalan macetnya sumur bor terkait akan menjadi perhatian pemerintah Kabupaten Matim.
“Terima kasih atas loporannya. Kita akan kerja sama dengan Provinsi. Dalam kaitan pemeliharaan, kita bentuk Organisasi Masyarakat Setempat (OMS),” ungkap Yos saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (07/01/2019).
Ia juga menilai, kurangnya koordinasi antara pemerintah provinsi maupun kabupaten, menjadi kendala upaya pengawasan.
“Hanya memang selama ini, mereka tidak serahkan ke kita untuk kontrol, karena sumber dana dari mereka,” imbuhnya.
Kalau ada OMS kata dia, maka akan dibuatkan Anggran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) supaya ada iurannya.
Dirinya berjanji, akan mencoba berusaha sebisa mungkin terkait persoalan yang dihadapi warga Desa Bamo.
“Mungkin Februari ini saya akan koordinasi dengan provinsi untuk persolan tersebut,” tutupnya.
Penulis: Sandy Hayon
Editor: Boni J