Ruteng, Vox NTT- Bupati Manggarai, Deno Kamelus meminta Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat agar segera memperhatikan jalan provinsi Ruteng-Iteng.
Menurut Deno, ruas jalan Ruteng-Golo Cala-Iteng saat ini kondisinya rusak berat.
Jalan Ruteng-Golo Cala hingga kini dikabarkan non status. Sebab sejak tahun 2016 lalu ruas jalan provinsi NTT menuju Manggarai bagian selatan ini sudah pindah ke Simpang Cumbi-Golo Cala-Iteng.
Baca Juga: Warga Demo Terkait Jalan Rusak Ruteng-Iteng, Ini Komentar DPRD NTT
“Jalur yang dari Ruteng ke Golo Cala, yang saat ini memang kondisinya rusak berat, kami mohon kepada Bapa Gubernur untuk kita sama-sama memikirkannya,” ujar Bupati Deno di hadapan Gubernur Viktor di Aula Nuca Lale Kantor Bupati Manggarai, Rabu (9/1/2019).
Menurut Deno, tahun 2019 ini pembangunan jalan Ruteng-Iteng bakal menggelontorkan anggaran sebesar Rp 6 Miliar dari APBD I NTT.
Sebab itu, ia meminta Gubernur Viktor agar sebagian anggaran tersebut bisa dialokasikan ke pembangunan jalan Ruteng-Golo Cala. Sedangkan sebagian yang lainnya bisa dialokasikan ke pembangunan jalan Simpang Cumbi-Golo Cala.
Ia kembali menegaskan, jalan Ruteng-Golo Cala hingga kini kondisinya rusak berat.
Padahal, kata dia, di Kecamatan Satarmese bagian selatan Manggarai terdapat potensi perkembangan pertanian, khususnya persawahan.
Deno membeberkan, dari 111.000 ton pertahun penghasilan padi di Kabupaten Manggarai, kurang lebih sebanyak 70.000 ton berasal dari Kecamatan Satarmese.
Selain itu, di Kecamatan Satarmese juga terdapat PLTPB Ulumbu yang saat ini sudah dieksplore sebanyak 10 MW.
“Kami mendapat informasi bahwa masih ada upaya ke depan untuk mengeksplore lagi lebih dari 20 MW. Kalau ini yang terjadi, maka tentu akses ke sana juga kami mohon untuk dibantu,” pinta Bupati Deno.
Tak hanya itu, di Kecamatan Satarmese Barat terdapat tempat pariwisata Wae Rebo, yang juga akses masuknya bisa melalui jalur Ruteng-Iteng.
Merespon permintaan Bupati Deno, Gubernur Viktor dalam sambutannya menyampaikan pembangunan jalan Ruteng-Iteng ke depan tidak ada masalah.
“Sekali lagi saya tidak worry (kuatir) infrastruktur dengan sistem yang ada dan dengan uang yang ada,” kata Viktor.
Ia mengatakan, hingga kini PAD Provinsi NTT sebesar Rp 1,1 triliun. Kondisi tersebut sebelum adanya Samsat Online.
Dahulu, lanjut dia, tanpa Samsat Online pendapatan dari pajak kendaraan bermotor sebesar Rp 400 miliar. Saat ini dengan Samsat Online, Viktor meyakini bakal naik 200 persen atau Rp 800 miliar
Penulis: Ardy Abba