Kupang, Vox NTT- Berdasarkan data dari Satgas Penertiban Calon Tenaga Kerja Nonprosedural di Bandara El Tari Kota Kupang, sebanyak 81 orang CTKI yang dicekal sejak tanggal 01 hingga 13 Januari 2019.
Berikut, data yang diolah VoxNtt.com, merujuk data yang diperoleh dari Pihak Satgas Human Trafficking.
Nomor | Asal Kabupaten | Jumlah |
1 | Malaka | 4 |
2 | Belu | 10 |
3 | TTU | 23 |
4 | Kabupaten Kupang | 17 |
5 | Kota Kupang | 4 |
6 | Sabu Raijua | 1 |
7 | Rote Ndao | 6 |
8 | Flores Timur | 1 |
9 | Sumba Barat | 2 |
10 | Alor | 1 |
11 | TTS | 11 |
Data ini menunjukan, jumlah CTKI yang paling banyak berasal dari Kabupaten TTU, yakni 23 orang. Disusul Kabupaten Kupang dan TTS, sementara 1 orang tanpa identitas asal.
Sarjana hingga Anak Usia di Bawah Umur
Menjadi CTKI bukan hanya mereka yang berpendidikan rendah. CTKI juga berasal dari kalangan sarjana, seperti Adriana Subari, perempuan yang berasal dari Ponpam, Noemuti-Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU).
Adriana yang berstatus sarjana keperawatan ini, dicekal saat hendak ke Jakarta untuk mencari kerja. Ia dicekal lantaran tidak mampu menunjukan kelengkapan administrasi.
Gadis usia 29 tahun itu, dicekal oleh Satgas pada 03 Januari 2019 bersama 7 rekan lainnya yang bertujuan Jakarta dan Malaysia.
Tak hanya itu, dari data tersebut, ada CTKI yang masih berusia 16 tahun atas nama Ermalinda Baki juga dicekal.
Gadis ini berasal dari TTU dan akan diberangkatkan ke Surabaya sebagai Asisten Rumah Tangga (ART).
Penulis: Ronis Natom
Editor: Boni J