Mbay, Vox NTT- Wilayah pesisir Pantai Nagelewa di Desa Aeramo, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo terus tergerus ombak laut.
Pantauan VoxNtt.com, kolam ikan bandeng, tempat garam, dan tempat ritual adat Suku Nataia kini hanya berjarak sekitar 4 meter dengan bibir Pantai Nagelewa. Padahal sebelumnya, jarak tempat-tempat ini dengan bibir pantai sekitar 3 kilometer.
“Kalau ini tidak segera ditangani, semua ekosistem yang ada di Pantai Nagelewa akan habis dibawa air laut. Karena saat ini dengan gelombang yang besar membuat pantai itu terus dikikis air laut,” ujar warga Desa Aeramo, Jack Mapa yang ditemui Voxntt.com di Pantai Nagelewa, Rabu (30/1/2019) pagi.
Mapa mengatakan, wilayah pesisir Pantai Nagelewa terancam hilang. Hanya dalam jangka waktu 2 minggu, bibir Pantai Nagelewa kehilangan 4 meter, akibat terkikis ombak.
“Saya sebagai generasi muda Nagekeo berharap, tolong pihak Pemerintah Nagekeo, DPRD Nagekeo atau lembaga-lembaga terkait untuk bisa meninjau secara langsung Pantai Nagelewa. Karena situasi bibir Pantai Nagelewa sudah emergency,” tukasnya.
”Kalau ini tidak segera diatasi, jangan harap lagi ada ikan bandeng, ada kepiting ada udang, ada siput dan ada garam di wilayah Desa Aeramo, semuanya akan tinggal kenangan,” sambung Mapa.
Penulis: Arkadius Togo
Editor: Ardy Abba