Soe, Vox NTT-Tinggal menghitung hari, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) sudah memiliki pemimpin baru.
Epy Tahun dan Army Koenay paket bupati dan wakil bupati terpilih 2019-2024 ini, bakal dilantik 14 Februari mendatang.
Epy Tahun yang diwawancarai VoxNtt.com, Senin (11/01/2019) kemarin, mengatakan, setelah dilantik pemerintahan TTS di masa kepemimpinannya tidak akau mau menanggung utang pemerintah sebelumnya.
Terkait utang Pemkab TTS terhadap pihak ketiga atau kontraktor yang mencapai 88 Miliar lebih, Epy mengatakan itu merupakan tanggung jawab Bupati TTS periode sebelumnya.
Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) TTS ini, mengatakan, pihaknya tidak akan menanggung piutang yang lama dengan menggunakan APBD II TTS tahun 2019.
Pasalnya, dengan membayar utang pihak ketiga, jelas Epy, dengan sendirinya mengurangi anggaran yang ada dan bakal menghambat pembangunan lima tahun ke depan.
“Bagaimana saya harus bayar utang. Lima tahun ke depan, sementara anggaran yang ada harus untuk pembangunan. Nanti lima tahun, pembangunan jalan di tempat maka tentu kami yang dievaluasi tidak mampu”, tandas Epy Tahun.
Dikatakannya, estimasi dana Silpa yang hanya mencapai Rp 35 Miliar tidak mungkin juga bisa dipakai membayar utang yang memcapai Rp 88 M lebih itu.
“Estimasi Silpa nanti Rp 35 Miliar. Ini kan tidak seimbang kalau dipakai untuk bayar utang pihak ketiga yang mencapai Rp 88 Miliar lebih”, tandasnya.
Sebelumnya, DPRD dan Pemerintah Kabupaten TTS telah menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait pembayaran utang pihak ketiga yang belum terbayarkan mencapai 88 M lebih.
Dalam RPD tersebut menghasilkan 10 rekomendasi DPRD kepada Pemkab TTS. Dalam salah satu poin rekomendasi menyebut, utang pihak ketiga akan dibayar menggunakan dana Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan (Silpa) 2019.
Penulis : L. ULAN
Editor: Irvan K