Kupang, Vox NTT- Valentine Day atau sering disebut hari kasih sayang selalu diangggap sebagai salah satu hari yang istimewa. Di hari itu orang mewujudkan kasih sayang dengan bertukar kado, terutama bagi kalangan anak muda.
Ikatan Mahasiswa Pelajar Ndoso (IMPN) Kupang memilih merayakannya dengan cara yang berbeda. Dalam tema “Valentine Berbagi Kasih dengan Lingkungan” mereka menggelar bakti sosial (Baksos), memungut sampah di Pantai Oesapa, Kota Kupang, Kamis (14/2/2019).
Kegiatan yang digelar sejak pukul 14:00- pukul 17:00 wita itu melibatkan seluruh anggota organisasi.
Koordinator Baksos, Priska Yuni Asri, di lokasi kegiatan mengatakan, kegiatan itu sebagai wujud kasih sayang, dengan mendedikasikan tenaga dan waktu, memungut sampah yang kian menumpuk di Pantai Oesapa.
Menurut Yuni, demikian ia disapa, Pantai Oesapa saat ini telah menjadi salah satu icon pariwisata Kota Kupang yang paling diminati warga kota. Karena itu kata dia, kebersihan lingkungannya perlu dijaga.
Sebagai organisasi mahasiswa juga kata Yuni, IMPN ingin menunjukan kepeduliannya terhadap sesama dan lingkungan. Karena itu harap dia, mahasiswa dan orang muda di Kupang perlu mendukung kegiatan kebersihan lingkungan, dengan cara menjaga kebersihan di tempat tinggal masing-masing.
‘Banyak hal yang kami dapat di balik kegiatan ini. Hal yang mengajarkan kami sebagai anggota IMPN Kupang akan pentingnya rasa untuk saling peduli, mewujudkan rasa cinta kasih, bagi sesama dan lingkungan,” ungkap Mahasiswa Unika Kupang itu.
Kegiatan itu juga lanjut Yuni, mengasa rasa tanggung jawab dan kepekaan sosial anggota IMPN Kupang agar terus menebarkan kasih sayang kapan saja.
Sementara Ketua Umum IMPN Kupang, Fidelis Sulung mengatakan, kebersihan lingkungan saat ini merupakan agenda penting organisasi. Penting kata dia karena, kondisi kota yang kian kotor. Kotor kata dia, melukiskan wajah Kota Kupang yang buruk. Karena itu, anggota IMPN Kupang sebagai bagian dari warga Kota Kupang ingin terlibat aktif mendukung program pemerintah Kota Kupang mewujudkan Kota Kupang sebagai kota bersih.
Sulung juga menyinggung mengenai Kota Kupang yang ditetapkan sebagai salah satu kota besar terkotor oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam penilaian Adipura 2018. Menurut dia, penilaian Kota Kupang sebagai kota terkotor mesti menjadi tamparan keras untuk warga kota ini. Sebab, kata Sulung kebersihan kota ini menggambarkan karakter warganya.
“Keadaan lingkungan tentunya menjadi karakter manusia sekitar, yang tak pernah menjaga keasrian lingkungan. Ini tentunya seuatu yang cukup berbahaya dan mengancam eksistensi ekosistem sekitar. Jika tidak ditanggulangi dengan cepat, maka akan mengancam kehidupan manusia sebagai pelaku aktif yang bergiat di tengah lingkungan kota itu sendiri,” tegas Sulung.
Kegiatan itu juga kata dia, merupakan bentuk dedikasi dan kecintaannya terhadap alam dan warga Kota Kupang. Demikian Sulung, kalau udara kota segar maka dengan sendirinya warga ikut sehat.
Usai kegiatan yang berlanggsung lancar, dia mengucapkan terima kasih kepada seluruh anggota yang terlibat. Dia pun berharap agar anggotanya terus menebarkan kasih sayang dan semangatnya tetap terjaga agar selalu siap bertanggung jawab, kapanpun dibutuhkan.
“Kegiatan ini berjalan begitu lancar. Tentu semangat dari anggota IMPN Kupang semua adalah vitamin bagi mereka untuk dalam perjuangannya sebagai mahasiswa dan sebagai warga kota. Saya juga berharap agar semangat mereka hari ini tetap terjaga,” tutup Sulung.
Dia juga menyampaikan rasa bangga dan terima kkasihnya kepada warga sekitar yang secara spontan terlibat bersama IMPN memungut sampah.
Sekadar diketahui, saat Baksos itu tengah berjalan, warga secara spontan mendukung dan terlibat membantu membersihkan sampah di wilayah itu.
Penulis: Tarsi Salmon
Editor: Boni J