Kupang, Vox NTT- Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) partai Golkar Airlangga Hartarto hari ini, Selasa (19/2/2019), tiba di Kupang.
Kedatangan Hartarto ke ibu kota Provinsi NTT itu untuk melakukan konsolidasi internal dan temu kader partai Golkar.
Tak hanya itu, kedatangan Hartarto juga untuk melakukan pertemuan akbar dalam rangka memenangkan pasangan Jokowi-Ma’ruf di pilpres 17 April 2019 mendatang.
Ada tiga acara penting dalam kunjungan Hartarto.
Ketiganya yakni, pertama, laporan tentang kondisi partai Golkar oleh Ketua DPD I NTT Emanuel Melkiades Laka Lena.
Kedua, penyampaian sambutan dari ketua bidang pemenangan pemilu partai Golkar NTT.
Ketiga, pidato politik dari Ketua DPP partai Golkar.
Selain itu, partai Golkar dan panitia juga berencana akan menghadirkan 10.000 orang di GOR Oepoi menyambut kedatangan Hartarto.
10.000 orang itu terdiri dari seluruh pengurus partai Golkar, para caleg dari partai Golkar, simpatisan dan juga masyarakat umum.
Ketua DPD I Golkar NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena mengatakan, kedatangan Hartarto untuk menjelaskan secara clear kepada masyarakat NTT soal industri ekonomi dan revolusi industri 4.0.
“Khusus besok ini kami meminta Pak Airlangga untuk menjelaskan kepada publik NTT tentang barang ini. Karena sampai pada perdebatan dan diskusi krusial sekali dan menarik soal industri dan revolusi industri 4.0. Jadi, kami besok ini meminta pak Airlangga agar berbicara tentang ini,” kata Laka Lena kepada wartawan di Aula Golkar NTT, Selasa (19/2/2019) sore.
Ia mengatakan, kehadiran Hartarto dengan gambaran tema ekonomi industri dan revolusi industri 4.0 diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat NTT.
“Agar masyarakat NTT kita bisa mandapatkan manfaat dari apa yang sudah dilakukan sebagai Menteri Perindustrian,” ujar Laka Lena.
Wakil Ketua DPD I Golkar NTT, Frans Sarong mengatakan, kunjungan Hartato tidak hanya sebatas kepentingan pilpres dan pileg. Tetapi lebih dari itu yakni terkait nasib bangsa.
“Karena apa, negeri ini sekarang ini membutuhkan partai yang NKRI-nya 100 persen, UUD 100 persen, dan sungguh menjadi kemauan bersama dari segenap seluruh elemen bangsa. Apalagi bertentangan dengan nilai pancasila. saya kira ini kepentingan besar kita, tidak hanya sebatas untuk memenangkan pemilu 2019,” kata Frans Sarong.
Menurut Sarong, partai Golkar sejak awal dan paling pertama mengusung Jokowi-Ma’ruf sebagai calon presiden periode 2019-2024.
“Pak Jokowi itu muncul namanya sebagai calon presiden yang pertama kali mendeklarasikan itu partai Golkar. Partai lain itu menyusul,” ujar mantan wartawan Harian Kompas itu.
Penulis: Tarsi Salmon
Editor: Ardy Abba