Ende, Vox NTT-Kursi pimpinan DPRD NTT yang dikuasai Partai Golkar, PDIP, Gerindra dan NasDem menjadi incaran partai politik (parpol) lainnya. Salah satunya adalah Partai Demokrat.
Ketua DPD Partai Demokrat NTT, Jefri Riwu Kore mengatakan pihaknya memasang strategi untuk meraih kursi pimpinan DPRD Provinsi.
“Setiap partai juga punya strategi masing-masing. Kalau kita punya target untuk meraih kursi pimpinan,” ucap Jefri dalam acara rapat koordinasi Partai Demokrat sedaratan Flores, Lembata dan Alor di Hotel Grand Wisata Ende, Jumat (01/03/2019).
Jefri mengatakan, target itu akan tercapai pada pemilihan legislatif (pileg) tahun 2019 ini.
Ia meyakini karena partai besutan Susilo Bambang Yudoyono itu telah mengantongi delapan kursi di DPRD Provinsi.
Selain itu, ia optimistis karena mekanisme perhitungan suara pada pileg 2019 menggunakan metode Sainte League (SL).
Sehingga, DPD Partai Demokrat menargetkan lebih dari 11 kursi.
“Kita sudah lakukan konsolidasi internal untuk semua para caleg. Dan komitmen kita adalah untuk meraih kursi pimpinan,” katanya.
Hasil Pileg 2014
Untuk diketahui, saat ini Partai Demokrat memiliki delapan kursi DPRD Provinsi.
Posisi kursi partai ini sama dengan dua partai lainnya yakni Partai Gerindra dan Partai NasDem.
Jika ditelusuri perolehan suara pada pileg 2014, posisi Partai Demokrat di urutan kelima dengan total perolehan suara 66.374.
Posisi perolehan suara Partai Demokrat lebih kecil dari Partai NasDem yakni 71.485 suara. Kemudian posisi ketiga ditempati Partai Gerindra yakni 77.080 suara.
Sementara posisi pertama ditempati Partai Golkar sebanyak 151.375 suara dan kedua oleh Partai PDIP 127.027 suara.
Dari hasil itu, Partai Golkar memiliki 11 kursi, Partai PDIP 10 kursi. Sedangkan Partai Gerindra, NasDem dan Demokrat masing-masing memiliki delapan kursi.
Dengan perolehan tersebut, maka posisi kursi pimpinan DPRD Provinsi NTT ditempati empat partai yakni Partai Golkar, PDIP, Gerindra dan NasDem.
Untuk berada pada posisi itu, Partai Demokrat harus bekerja ekstra pada pileg kali ini.
Penulis: Ian Bala
Editor: Ardy Abba