Kupang, Vox NTT – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat menginginkan Bendungan Raknamo menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Kupang.
Bendungan besar itu, kata Viktor, merupakan salah satu anugerah dan hadiah istimewa dari Pemerintah Pusat di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
“Tempat ini menjadi suatu tempat istimewa untuk merajut mimpi besar kita khususnya Kabupaten Kupang. Tempat ini harus jadi salah satu pusat sentra ekonomi Kabupaten Kupang. Ini tempat hebat betul,” kata Viktor dalam arahannya di Bendungan Raknamo, Selasa (12/3/2019).
Menurut Viktor, Raknamo punya potensi besar untuk dapat berkembang hebat. Viktor mengharapkan agar Bendungan Raknamo tidak hanya diperuntukkan bagi pertanian, tetapi juga untuk peternakan, perikanan dan pariwisata.
“Pertanian harus terintegrasi dengan peternakan, perikanan dan pariwisata. Panen padi bisa dua kali setahun ditambah jagung. Juga bisa dikembangkan ekowisata dan pariwisata air. Bila perlu dibangun penginapan, sehingga orang bisa nginap di sini pada hari Jumat dan Sabtu,” jelasnya.
Ia mengatakan, Pemerintah Pusat sudah memberikan hadiah istimewa. Bupati dalam koordinasi dengan Gubernur harus membuat Raknamo menjadi tempat hebat.
“Tidak ada lagi orang miskin dan tidak perlu lagi mencari kerja keluar negeri kalau kita sungguh memanfaatkan secara optiml potensi yang ada di tempat ini,” katanya.
” Dengan dua proyek besar yakni di Teluk Kupang untuk pengolahan garam dan pembangunan Observatorium Timau di Amfoang, akan diikuti dengan kehadiran ribuan manusia untuk sukseskan keduanya. Mereka tentu butuh pasokan beras, daging, ikan. Tempat ini bisa menyediakannya. Saya punya impian di sekitar tempat ini ada 500 ribu ekor babi, 1.000 ekor sapi dan satu juta leleh dalam waktu yang tidak terlalu lama,” pungkasnya
Salah seorang ketua kelompok tani sawah Nunsano Desa Raknamo, Osias Bois mengungkapkan warga masyarakat sekitar Raknamo ikhlas menyerahkan tanah tersebut untuk pembangunan bendungan Raknamo.
“Kami tidak minta apa-apa sebagai imbalannya selain aliran air untuk lahan persawahan. Dan baru dibuka sekitar 25 persen karena Balai berasalan agar airnya cepat penuh. Kami juga meminta bantuan alat berat untuk meratakan lahan persawahan baru,” ungkap Osias pada kesempatan itu.
Osias mengungkapkan, dari total 1.000 hektare lahan persawahan baru sekitar Bendungan, yang baru diolah sekitar 36 hektare karena pasokan aliran air masih terbatas.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kupang, Obed Laha dalam sambutannya mengatakan, Pemerintah Kabupaten Kupang juga berkomitmen untuk mengembangkan potensi yang ada di Raknamo. Namun kata dia, dana yang dimiliki Kabupaten Kupang sangat terbatas.
“Kami minta dukungan dari pemerintah Provinsi untuk pengembangan kawasan Raknamo,” harapnya
Dalam kesempatan tersebut Gubernur mengelilingi kawasan Bendungan Raknamo dan meninjau areal persawahan di sekitarnya. Selain itu, ia memimpin aksi pungut sampah sekitar Bendungan Raknamo.
Penulis: Tarsi Salmon
Editor: Ardy Abba