Ruteng, Vox NTT- Jalur Ketang menuju Gelong di Kecamatan Lelak, Kabupaten Manggarai mengalami longsor hebat pada tahun 2017 lalu.
Lokasi longsor tepatnya di dekat jembatan Wae Dese, Desa Bangka Dese, Kecamatan Lelak.
Longsor terjadi karena tebing jalan tergerus aliran air hujan.
Akibatnya, badan jalan menyempit karena timbunan tanah. Di atas tanah tersebut juga rumput liar bertumbuh subur.
Tak hanya tanah yang tertimbun, jalan lapen tersebut juga sudah longsor di bagian bawahnya.
Di titik longsor, pengendara terpaksa harus ekstra hati-hati. Sebab jika tidak, maka berpotensi terjungkal ke jurang longsor.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Manggarai, Sehadun Silvester Saldi mengatakan, pihaknya sudah mengecek lokasi longsor tersebut.
Kata Sehadun, Dinas PUPR dan BPBD Manggarai akan menganggarkan penanganannya pada tahun 2019 ini.
“Dinas PU dan Bencana Alam akan menanganinya tahun 2019 ini. Kami upayakan agar itu jalur tidak putus,” ujarnya saat dikonfirmasi VoxNtt.com di ruang kerjanya, Selasa (19/03/2019).
Sehadun mengaku, hingga kini pihaknya belum memastikan model pembangunan di lokasi longsor pada ruas jalan Ketang-Gelong itu. Sebab, masih dalam tahapan survey lokasi.
Ia menambahkan, alat berat dari Dinas PUPR Manggarai sudah pernah membersihkan longsor tersebut. Namun, beberapa hari lalu sudah terjadi longsor kembali.
“Alat berat sudah di sana, sudah dibersihkan, tapi longsor lagi beberapa hari yang lalu. Sudah ada penanganan kali lalu, tapi longsor lagi. Makanya saya suruh staf bersihkan lagi,” tandasnya.
Dikabarkan sebelumnya, anggota DPRD Manggarai, Kanisius Erom mengaku kecewa dengan kelambanan Pemerintah dalam memperbaiki jalan yang longsor tersebut.
“Ruas jalan Ketang-Gelong yang sudah longsor pada Desember 2017, tapi sampai hari ini belum ada penanganan dari Pemerintah,” kata Kanis kepada VoxNtt.com, Rabu 20 Februari 2019 lalu.
Anggota DPRD dari Kecamatan Lelak itu pun meminta Pemkab Manggarai agar segera memperbaiki ruas jalan Ketang-Gelong yang longsor.
Penulis: Ardy Abba