Ruteng, Vox NTT- Ferdinandus Jemaun (45), warga Kampung Purang, Desa Buar, Kecamatan Rahong Utara, Kabupaten Manggarai, meninggal dunia akibat tertimpa pohon, Jumat (29/03/2019).
Kasubag Humas Polres Manggarai, Ipda Daniel Djihu mengungkapkan, peristiwa naas tersebut terjadi sekitar pukul 10.30 Wita.
Kata Daniel, kejadian bermula ketika warga atas nama Kamilius Rambung dan Vitalis memotong kayu sengon di kebun milik Bernadus Hambut.
Keduanya mulai bekerja memotong pohon kayu sengon dengan menggunakan mesin sensor sekitar pukul 07.00 Wita.
Berdasarkan pengakuan sejumlah saksi mata yang diperoleh Polisi, setelah tiga jam bekerja korban Ferdinandus Jemaun datang ke kebun itu bersama empat warga lainnya.
Keempat warga tersebut, masing-masing, Robertus Gasang, Fransiskus Bas, Yohanes Ndarung, dan termasuk Bernadus Hambut sang pemilik kebun.
Menurut Daniel, korban dan empat warga lainnya datang ke lokasi penembangan untuk mengambil dahan dan ranting pohon sengon. Ranting dan dahan kayu tersebut dikabarkan untuk kayu api.
Daniel melanjutkan, pada saat korban bersama empat warga tersebut sedang memotong kayu, tiba-tiba dahan pohon kemiri berdiameter kurang lebih 10 cm jatuh menimpa korban.
Diduga dahan kemiri itu sebelumnya patah akibat terkena pohon sengon yang tumbang setelah proses penebangan. Dahan kemiri masih tergantung dan tidak langsung jatuh ke tanah, sebelum akhirnya menimpa korban.
Kepala dan wajah korban dikenai dahan kemiri. Akibatnya, korban mengalami luka memar dan langsung tidak sadarkan diri.
Selanjutnya, korban dibawa ke Puskesmas Nanu untuk mendapatkan pertolongan medis. Tak lama berselang, ia pun langsung dirujuk ke RSUD dr. Ben Mboi Ruteng karena kondisinya sangat kritis.
Namun sayangnya, nasib berkata lain. Sekitar kurang lebih 20 menit berada di ruangan Instalasi Gawat Darurat RSUD dr. Ben Mboi Ruteng, korban akhirnya meninggal dunia sekitar pukul 14.50 Wita.
Jenazah korban kemudian dibawa ke rumah duka di Kampung Purang, Desa Buar, Kecamatan Rahong Utara.
“Pihak keluarga menerima dengan iklas kematian korban sebagai sebuah musibah,” kata Ipda Daniel.
Penulis: Ardy Abba