Labuan Bajo, Vox NTT – Gedung pondok bersalin desa (polindes) di Pulau Longos, Desa Pontianak, Kecamatan Boleng, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), NTT diduga mubazir.
Pasalnya, setelah dibangun tahun 2005 lalu, gedung polindes di Pulau Longos tidak digunakan.
Kepala Desa Pontianak Sarifudin kepada wartawan, Kamis (11/04/2019), membenarkan bahwa pasca dibangun kurang lebih 14 tahun lalu, gedung polindes itu tak pernah difungsikan.
“Akibat tidak difungsikan warga saya di sini (Pulau Longos) mengalami kesulitan untuk mendapatkan pelayanan medis,” aku Sarifudin.
Ia mengaku, untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, warga Pulau Longos terpaksa harus menempuh jarak yang jauh menuju Labuan Bajo, ibu kota Kabupaten Mabar. Biaya transportasi pun tentu saja tinggi dan mahal.
“Untuk mendapat pelayanan medis kami harus menempuh jarak 4 jam ke Labuan Bajo dan harus keluar banyak uang, itupun jika cuaca laut tenang. Jika tidak maka kami hanya berdoa menunggu mujizat kesembuhan dari Allah,” tutur Sarifudin.
Ia pun meminta Pemkab Mabar agar segera memfungsikan bangunan polindes tersebut.
“Selama ini petugas medis melayani pasien di rumah dinasnya. Akibat tidak dimanfaatkannya bangunan ini terkesan menjadi tempat berlindung ternak kambing,” ucapnya.
Senada dengan Kades Sarifudin, calon anggota DPRD Mabar dari Dapil 1 Matheus Siagian meminta pemerintah di kabupaten itu segera menempatkan petugas medis profesional di polindes Pulau Longos. Sehingga, kebutuhan pelayanan kesehatan warga pulau dan pesisir bisa dipenuhi.
“Banyak tenaga medis yang nganggur dan menjadi tenaga sukarela di puskesmas di kecamatan lain di Manggarai Barat, sedangkan di tempat lain seperti polindes Pulau Longos itu kurang,” kata Caleg dari Partai NasDem itu.
Selain itu, Matheus juga meminta Pemkab Mabar agar mengadakan kapal cepat di pulau dan pesisir untuk kebutuhan darurat.
“Juga butuh kapal cepat untuk kebutuhan kebutuhan darurat agar mereka kalau sakit bisa cepat di bawa ke rumah sakit terdekat,” pintanya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Matheus, dahulu di polindes Pulau Longos sudah ada bidan pegawai tidak tetap (PTT), bukan berstatus Apratur Sipil Negara (ASN).
”Setelah itu dia jarang ke desa, lalu bidan itu berhenti. Sekarang ada bidannya, namun kondisi polindes sudah rusak. Sekarang bidan memakai rumah pribadinya untuk melayani pasien,” katanya.
Pantauan awak media, kondisi gedung polindes Pulau Longos hingga kini memprihatinkan. Betapa tidak, gedung yang semula tampak bagus, kini dikelilingi rumput liar karena tidak pernah digunakan.
Penulis: Sello Jome
Editor: Ardy Abba