*)Puisi-puisi Martinus Meli
Rupa-Rupa
Sejenak aku bertanya pada warna
Berapa yang kau miliki tentang kehidupan?
Sebab, ada rupa-rupa yang sedang diperdebatkan manusia
Rupa-rupa warnamu dan rupa-rupa rasa
Rupa rasa terbungkus dengan sengitnya dalam hatimu
Rupa warna menelanjangi matamu
Matamu adalah para seniman yang sedang bercakar
Bercakar warna yang masih terbendung di kedua bola matamu
Kampung Baru, 08 April 2019
Pura-Pura Bertanya
Kapan senja berlabuh pada rindu
Saat daun-daun berguguran bersama jarak
Yang mengotori waktu
Pada angka yang mudah retak?
Kapan senja mengukir kisah
Saat rindu melumati persinggahan yang tak kunjung pupus
Pada ada dan ketiadaan
Yang menjadikan itu balutan kisah seputar rindu
Masihkah?
Senja menyimpan permainan rindu di ujung waktu
Pergi membawa kisah dan terlelap tanpa kata
Masihkah kau mengakhiri senja dengan Doa
Dan mengatupnya itu dalam aminmu saat tidur
Senja adalah doamu tentang si Sophia
Wanita yang pergi mencari nafkah dan membesarkanmu
Hingga kau mampu menikmati senja di kedua bola matamu
Masihkah kau berdoa untuknya?
Ritapiret, 08 April 2019
Saat bayang-bayang rindu menghantui pikiran
Sudahlah
Ketika menulis kisah pada wajahmu
Ada darah yang berkecamuk dalam langkah
Melihat kerasnya cerita hidup
Yang penuh dengan permainan warna
Adalah bilur-bilur yang menyayat
Menyiksa setiap langkah yang tak bersalah
Melumpuhkannya itu pada dinding kesuksesan
Yang tertera amat rapi dalam pikiranmu
Secepat itukah pengkhianatan
Menyiksa hidup yang tak bersalah
Dan menenunnya pada persimpangan
Yang masih menyulam makna pada hidup
Sudahlah….
Terlalu tragis mengungkit luka yang sama
Membunuh dalam kata dan pikiran
Masihkah kau berdiri tegak di sana
Melihat penderitaan pada sesamamu
Selekas kisah ini berakhir
Aku ingin kau tahu tentang cinta
Pengorbanan yang amat bersahaja
Pada wanita yang menenun hidupmu hingga kini
Itulah prolog awal catatan cintamu
Yang mengais kisah pada segumpalan diary
Tentang pernak-perniknya hidup
Yang bersandiwara dalam kesuksesan
Saat matamu menyaksikan pengorbanannya
Dan kau duduk sambil meneguk kopi manis
Buatan wanita yang berhati mulia
Sudahlah…
Aku ingin kau mengakhiri kisah ini
Ini dan itu adalah keberadaanmu
Yang melahirkan kedua sisi hidupmu
Tubuhmu yang kuat dan jiwamu yang menyelamatkan
RitaNita, 07 April 2019
Stop kekerasan
*Martinus Meli adalah mahasiswa semester 2 STFK Ledalero. Tinggal di Ritapiret