Kupang, Vox NTT- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Kupang, NTT terus melakukan upaya pencegahan terhadap politik uang maupun kecurangan lain dalam pemilu 17 April mendatang.
Salah satu yang dilakukan adalah patroli pengawasan selama masa tenang dengan melibatkan kepolisian dan kejaksaan.
Demikian diungkapkan Ketua Bawaslu Kota Kupang, Julianus Nomleni kepada VoxNtt.com, di ruang kerjanya, Senin (15/4/2019) siang.
Ia mengatakan, sejak kemarin Bawaslu Kota Kupang berpatroli bersama pihak kepolisian dan kejaksaan. Itu terkait banyaknya informasi-informasi yang masuk terutama terkait dengan adanya dugaan money Politic.
“Ada yang menjanjikan, kita sudah berkoordiansi dengan pihak kepolisian untuk minta bantuannya guna untuk menelusuri informasi-informasi itu,” kata Julianus.
Sejauh ini kata dia, belum ada laporan yang kuat terkait dengan dugaan-dugaan money politic ini.
“Cuman informasi-informasi terkait ada yang melalui tim menjanjikan uang dan lain-lain itu. Informasi itu memang ada kita terima. Sebentar ini (malam ini) coba kita pantau bersama tim dengan kepolisian yang ada . Jadi, kita ada bagi tim untuk bergantian melakukan pantau di seluruh kelurahan di Kota Kupang,” tuturnya.
Patroli ini kata dia, akan melibatkan pihak kepolisian dan Jaksa selama 1x 24 jam.
“Kita libatkan pihak kepolisian dan jaksa. Kita menginap di sini sementara sampai tanggal 18 nanti. Ada polisi, ada Jaksanya. Kita bagi dalam tiga kelompok,” ungkapnya.
Menurutnya, selama ini belum ada laporan resmi terkait dugaan pelanggaran, tetapi sekedar informasi dari masyarakat.
“Belum ada laporan resmi. Sekedar informasi bahwa di tempat ini ada orang dengar keluar masuk menjanjikan uang, di tempat ini katanya ada caleg yang memberikan bantuan untuk jalan. Tetapi memang ketika di lapangan kita sulit mendapatkan bukti karena tidak ada yang mengakui itu. Tapi informasi-informasi itu ada, tetapi dengan keterbatasan kita, tentu kita akan telusuri dengan koordianasi tingkat kecamatan sampai kelurahan,” jelasnya.
H-2 ini langkah-langkah yang diambil Bawaslu Kota Kupang lanjut dia, di tingkat kecamatan akan melakukan pemantauan selama 1×24 jam untuk mengantisipasi informasi-informasi yang ada.
“Biasanya orang melakukan transaksi itu sangat tertutup. Sehingga untuk akses masuk kita ke dalam juga sangat sulit bahkan pihak kepolisian juga kesulitan. Yang pasti kita dalam sisa limit waktu 2 hari ini kita lakukan siaga, patroli-patroli untuk memantau. Selama ini juga kita intens melakukan sosialisasi, menghimbau agar hindari money politik,” katanya.
Ia berharap pemilu ini bisa berjalan dengan baik dan masyarakat bisa menghindari money politic.
“Kita menjaga kondisi ini bisa aman sampai pada saat pencoblosan. Semua bisa berjalan denga baik dan masyarakat yang punya hak pilih, baik yang sudah terdaftar di DPT maupun yang tidak terdaftar tapi mempunyai E-KTP warga kota Kupang. Gunakan haknya di tanggal 17 ini,” tutup Julianus.
Penulis: Tarsi Salmon
Editor: Boni J