Kupang, Vox NTT– Frans Sega, warga binaan atau penghuni Lapas Dewasa Kelas II A Kupang, Kelurahan Oesapa Selatan, Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang, saat ditemui VoxNtt.com, Rabu 17 April 2019 usai mencoblos, mengaku bahagia bisa ikut Pemilu tahun 2019.
Mantan Kepala Kantor Wilayah Agama Provinsi NTT itu berharap, pemimpin yang terpilih pada Pemilu tahun 2019 bisa memperhatikan semua penghuni lembaga pemasyarakatan di seluruh Indonesia umumnya dan NTT khusunya.
“Sebagai warga Binaan atau orang penjara. Harapannya setelah pemimpin baru terpilih. Minimal ada hatinya untuk kami. Terlebih kami yang tipikor, agar lebih lemah lembut,” ujarnya.
Frans juga menambahkan, dirinya merasa iba dengan orang-orang yang tidak mendapat rejeki untuk mengikuti pemilihan.
Lanjut dia, selama pendataan atau urusan administrasi dalam Lapas, selama ini tidak mengalami kendala serius karena urusan itu dilakukan oleh Staf atau Pegawai Lapas.
“Kalau urusan administrasi itu urusan pegawai, jadi semua aman terkendali,” lanjutnya.
Frans sendiri, pada pemilu 2014 mengikuti pemilihan di rumah tahanan Kupang. “Tahun 2014 saya di Rutang, di sini sidah tiga tahun. Kali ini saya di sini,” jelasnya.
Sebagai warga binaan, harapannya agar Anggota DPR terpilih dalam Pemilu tahun 2019 lebih memperhatikan nasib rakyat kecil di NTT.
“Kami ini warga binaan Pak. orang yang terhimpit. Tapi kami selalu dekat dengan Tuhan,” jelasnya.
Sekadar untuk diketahui, Frans dipidana dengan hukuman 10 tahun penjara karena kasus korupsi.
Pantauan VoxNtt.com, di Lapas Dewasa Kelas II A Kupang, terdapat dua TPS yakni TPS 015 dan 016 dengan jumlah pemilih 328 orang. Proses pemungutan suara berjalan dengan aman dan lancar.
Penulis: Ronis Natom
Editor: Boni J