Ende, Vox NTT-Ketua PPK Wolowaru, Syafrudin A.B menyatakan bahwa pihaknya banyak menerima informasi dari petugas KPPS dan PPS terkait honor yang diterima selama proses pemilu 2019.
Honor yang diberikan dianggap tak sepadan dengan beban kerja yang diberikan kepada petugas tingkat bawah.
“Memang kita anggap tidak toleransi, karena beban kerjanya tinggi lalu honor kecil. Ini yang kami alami,” ucap Syafrudin usai pleno tingkat Kecamatan Wolowaru, Kabupaten Ende, NTT pada Minggu (28/04/2019) sore.
Ia menegaskan, pengalaman ini mesti dievaluasi oleh KPU RI untuk pemilu akan datang. Termasuk dengan waktu yang diberikan terhadap petugas tingkat bawah yang dianggap terlalu sedikit.
“Banyak petugas kami yang lelah, kecapaian sampai drop. Ya, pemilu kali ini bisa dikatakan sangat gila,” ungkap dia kepada VoxNtt.com di Wolowaru.
Meski pun begitu, kata dia, semua petugas telah bertanggung jawab terhadap proses itu hingga dengan berakhirnya proses perhitungan dan rekapitulasi tingkat kecamatan.
Ia berharap agar, KPU RI mengevaluasi secara baik dan bertanggung jawab dengan tidak mengorbankan petugas tingkat bawah.
“Ya, kita terima dari 400 ribu sampai 1 juta lebih. Padahal kerja luar biasa keras. Beban kerja tinggi lalu honor kami kecil pak. Jadi, tolong hargai ini,” tegas Syafrudin.
Penulis: Ian Bala
Editor: Ardy Abba