Mbay, Vox NTT- Festival makanan laut (seafood) Kabupaten Nagekeo bakal digelar pada Juni mendatang. Festival ini dalam rangka memromosikan pariwisata di Desa Nangadhero, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo,
Kegiatan yang dinisiasi oleh anak muda bahari Nangadhero tersebut seharusnya akan digelar pada bulan Mei 2019. Akan tetapi karena ada beberapa pertimbangan, sehingga panitia kegiatan festival seafood Nagekeo 2019 mengundurkan kegiatan ke tanggal 14 Juni 2019.
Kegiatan itu akan berlangsung di Desa Nangadhero sejak tanggal 14-19 Juni 2019. Rencananya festival nanti akan dibuka oleh Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do.
Ketua Panitia Festival Seafood Nagekeo 2019, Paternus Agung Rewa Bay mengatakan, kegiatan itu digagas oleh komunitas pemuda bahari Nangadhero.
“Pergeseran jadwal kegiatan berdasarkan hasil rapat koordinasi lintas sektor yang dilaksanakan oleh panitia pada hari Jumat, 26 April 2019 bersama Camat Aesesa, Kapolsek Urban Aesesa, Danramil 1625-05, para tokoh masyarakat Desa nangadhero, tokoh pemuda, tokoh perempuan dan utusan dari Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Nagekeo,” ujar Paternus saat konfrensi pers di Kantor Desa Nangadhero, Selasa (30/04/2019) sore.
Dia menambahkan, pengunduran waktu festival seafood dengan dasar pertimbangan yakni mendukung agenda nasional, Pilpres dan Pileg yang masih dalam tahap rekapitulasi dan pleno di berbagai tingkatan penyelenggara Pemilu. Hal ini sangat penting untuk mengingatkan pemuda agar selalu menempatkan kepentingan Negara di atas segalanya.
Selain itu, pengunduran waktu festival seafood juga untuk menjaga kerukunan dan toleransi antar umat beragama. Karena pada bulan Mei, umat Katolik sedang menjalankan Doa Rosario dan umat Muslim menjalankan Ibadah Puasa.
Oleh Karena itu, panitia mempertimbangkan kembali jadwal yang ada dan diputuskan untuk diundur ke bulan Juni setelah hari raya Lebaran.
Paternus mengatakan, tujuan dari festival seafood yakni untuk memperkenalkan dan memromosikan Pantai Nangadhero kepada masyarakat Nagekeo pada khususnya, masyarakat NTT pada umumnya.
Selain itu, untuk mengeksplorasi semua hasil kekayaan laut di wilayah Nagekeo demi peningkatan pendapatan masyarakat. Dan, memperkenalkan kekayaan nilai-nilai budaya Nagekeo kepada generasi muda di kabupaten itu.
Serta meningkatkan kunjungan wisatawan domestik ke Desa Nangadhero dan meningkatkan pemahaman petani nelayan yang berorientasi pada pariwisata.
Selanjutnya, festival seafood juga untuk meningkatkan partisipasi masyarakat di dalam pembangunan Desa Nangadhero pada khususnya dan Kabupaten Nagekeo pada umumnya.
Lalu, mendukung Nangadhero sebagai desa wisata dan Nagekeo sebagai kabupaten berbasis pariwisata, serta NTT sebagai provinsi pariwisata.
Peternus melanjutkan, output festival seafood yakni tersedianya sumber daya manusia generasi muda yang siap untuk mengelola event pada tingkat desa yang berkesinambungan.
Kapasitas dan pengetahuan masyarakat diharapkan dapat ditingkatkan untuk menyiapkan makanan laut sebagai sumber pendapatan masyarakat.
Kepala Desa Nangadhero, Mohammad Ruslang menegaskan, pihaknya mendukung penuh kegiatan festival seafood Nagekeo 2019.
Bentuk dukungannya adalah dengan membangun komunikasi yang baik dengan Pemerintah Kecamatan, Pemerintah Kabupaten Nagekeo, para tokoh masyarakat, pelaku Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM), Pemerintah Desa sekitarnya, serta para sponsor untuk menyukseskan kegiatan dimaksud.
“Para pemuda di desa tetangga juga diundang untuk ambil bagian untuk saling mendukung agar ke depannya dibangun model kerja sama antar desa yang memiliki potensi pariwisata, juga kerja sama antar pemuda untuk membangun desa di wilayah pesisir,” ujarnya.
Mohammad Ruslan juga mengatakan, kegiatan festival seafood Nagekeo 2019 tidak menggunakan APBDes Nangadhero, tetapi bersumber dari kontribusi pemuda bahari dan bantuan dari para pihak yang tidak mengikat, serta para sponsor.
Penulis: Arkadius Togo
Editor: Ardy Abba