Borong Vox NTT- Ada pemandangan yang berbeda saat apel Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di lapangan SMA Negeri 2 Poco Ranaka, Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Kamis (02/05/2019). Seluruh peserta mengenakan pakaian adat Manggarai.
Para pelajar dan guru-guru di sekolah yang berada di Desa Ulu Wae, Kecamatan Poco Ranaka Timur itu mengenakan kain songket, salendang, sapu (kain penutup kepala bermotif batik untuk laki-laki), destar, dan lando andung (bali belo yang dipasang di kepala untuk perempuan) dan baju lengan panjang berwarna putih.
Pemakaian kostum adat Manggarai tentu saja berbeda dari sebelumnya saat apel perayaan Hardiknas yang setiap tahun dijalankan pada tanggal 2 Mei itu.
Kepala SMA Negeri 2 Poco Ranaka, Bernadus Hadu mengaku, baik para guru maupun peserta didik semuanya mengenakan seperangkat pakaian adat khas Manggarai. Itu mulai dari sarung songket, berbaju putih, dan saledang Congkar (khas Manggarai Timur).
“Peserta apel yang laki-laki, guru dan siswa mengenakan topi songke dan destar pada kepala. Sedangkan untuk ibu-ibu guru dan peserta didik wanita mengenakan lando andung. Apel pun berjalan dengan hikmat,” ucap Bernadus.
Ia menjelaskan, setelah apel bendera ada beragam acara yang dipentaskan oleh siswa untuk memeriahkan jalannya Hardiknas.
Kegiatan tersebut, antara lain mulai dari tarian adat, puisi berantai yang bertemakan pendidikan dengan menggunakan bahasa Indonesia dan Manggarai, pidato dalam bahasa Inggris, dan menyanyikan lagu perjuangan.
“Hal ini sejalan dengan tema pendidikan tahun 2019, ‘Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan’,” ungkapnya.
Ia berharap tema tersebut dapat diwujudkan oleh para guru dan peserta didik SMA Negeri 2 Poco Ranaka.
Itu terutama agar menjalankan roda pendidikan dengan tidak memarjinalkan kebudayaan, yakni kebudayaan Manggarai itu sendiri.
KR. Leo Jehatu
Editor: Ardy Abba