Ende, Vox NTT-Harga bawang putih di Kabupaten Ende, Flores, NTT sudah merangkak naik selama satu bulan terakhir.
Harga bawang putih yang semulanya 60 ribu per kilogram naik menjadi 80 ribu hingga 85 ribu per kilogram.
Kenaikan harga membuat para pedagang di Pasar Mbongawani kelabakan. Sebab, daya beli masyakarat semakin menurun dan tidak tetap.
“Pembeli kadang mengeluh, karena mahalnya bawang putih. Lalu, minat pembeli juga sudah menurun,” ucap Wahidah, pedagang asal Bima yang mengaku baru setahun di Ende.
Harga bawang putih yang tidak stabil dan kurangnya daya beli masyarakat membuat Wahidah terancam tak berjualan.
Ia memilih berhenti membeli lagi komoditi tersebut di agen hingga harga kembali normal.
“Saya berhenti (membeli) sementara dulu. Sama saja, yang rugikan saya kalau saya beli lalu pembeli kurang,” ucap dia kepada Voxntt.com di lapak dagangannya di Pasar Mbongawani, Kamis (09/05/2019).
Hal serupa diungkapkan Nur Hayati, pedagang sembako persis di depan parkiran Pasar Mbongawani.
Selain harga naik, Nur mengaku bawang putih semakin langkah di Kabupaten Ende. Itu disebabkan, macetnya distribusi dari Surabaya ke Ende.
“Harganya sudah naik pak, sejak satu bulan lalu. Ya, kita ambil tapi berkurang karena pembeli juga sepi,” kata dia.
Menurut Nur, kenaikan harga bawang putih memicuh berkurangnya ketersediaan bawang putih di pasaran saat ini. Sebab, selain sepinya pembeli, pedagang mulai mengurangi pembelian bawang putih pada distributor.
Ia mengatakan, kenaikan harga bawang putih secara masif jelang Ramadhan, berdampak buruk terhadap keuntungan pedagang.
“Jadi, kita berharap harga kembali normal dalam waktu dekat ini. Kita rugikan, kalau pembeli sepi. Kita tidak ingin begitu, pak,” kata Nur, berharap harga bawang putih tidak melonjak naik secara signifikan.
Penulis: Ian Bala
Editor: Ardy Abba