Borong, Vox NTT-Pemerintah Provinsi NTT mengeluarkan surat undangan untuk Bupati Manggarai Timur (Matim) dan Ngada terkait percepatan penyelesaian konflik perbatasan di dua kabupaten itu.
Informasi yang dihimpun VoxNtt.com, Jumat (10/05/2019), surat itu bernomor BU.005/177/BPP/2019 dengan perihal undangan.
Surat itu berisi ada tiga poin penting yang perlu diketahui oleh bupati Matim dan Ngada.
Pertama, akan diadakan rapat konflik batas daerah antara gubernur NTT, bersama pemerintah daerah beserta tokoh masyarakat dari Matim dan Ngada.
Kedua, rapat tersebut akan dilaksanakan pada Selasa, 14 Mei 2019, bertempat di ruang Rapat Gubernur NTT, pukul 09.00 Wita.
Ketiga, mengingat pentingnya pertemuan tersebut diharapkan kedua bupati hadir tepat waktu.
Sebelumnnya, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan pihaknya akan segera menyelesaikan konflik perbatasan antara Matim dan Ngada.
“Pasti bereslah. Karena nanti kita duduk bersama dengan dengan berbagai tokoh,” ujarnya di sela-sela kunjungan kerja di Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Jumat, 3 April 2019 lalu.
Terpisah, Wakil Gubernur NTT, Josef A Nae Soi, menegaskan masalah administrasi tidak boleh dicampuradukan dengan masalah infrastruktur.
“You (kamu) mau batas di mana saja terserah, saya tetap bangun jalan. Berani ada yang tutup itu jalan saya bongkar,” tegas Wagub Josef usai melakukan acara peletakan batu pertama pekerjaan ruas jalan Bealaing-Mukun-Mbazang di Mukun, Kecamatan Kota Komba, Kamis (09/05/2019).
Wagub Yosef mengatakan siapapun oknum yang menghambat pembangunan, maka sudah jelas melanggar Undang-undang (UU).
“Saya ini mantan pansus (DPR RI) UU jalan,” ujarnya.
Penulis: Sandy Hayon
Editor: Ardy Abba