*) Puisi-puisi Edy Soge
Gadis Khatulistiwa
Pontianak hari itu
Maret atau September
Sudah sebuah kenangan
Engkau peluk aku
Di bawah pijar equinox
Siang itu,
Aku tergelincir di bibirmu
Yang basah minyak zaitun
Tiada bayang-bayang
Garis lintang garis bujur merangkul bumi kita
Anak panah pun menembus jantungku jantungmu
Hidupku hidupmu sedang di antara
Antara penguin antartika dan beruang arktik
Kita masih bersama-sama, masih di evenaar
Engkau bisikkan aneka cuaca
Juga masa silam 1928
Dan engkau ingin aku tetap di khatulistiwa
Hidup adalah ada bersama
Ada bersama di antara
Gadis khatulistiwa,
Merpati bertudung putih yang tersesat di hutan Kalimantan
Masih utuhkah cincin di jari manismu?
Ledalero, 9 April 2019
Masa Muda
Di cakrawala pagi yang damai
Aku bermain layang-layang
Walau angin belum berkibar
Tanpa tali
Aku bertualangan
Masih muda bagai burung-burung
Ledalero, 14 April 2019
Malam Sebuah Puisi
Untuk T.
Inang,
Memilih baris depan adalah pilihan seorang pemenang
Malam itu kita di baris depan menonton lakon
Engkau pintar membagi ruang bagi yang lain
Aku di sampingmu dengan sebuah kemungkinan
Apakah bisa memenangkan hatimu?
Inang,
Aku datang, aku di sampingmu
Aku suka caramu duduk sambil silang kaki
Sandalmu mungil manis serupa perahu kertas
Membawa jejak puisi ke dalam ingatan tentangmu
Inang,
Masih aku hafal galeri tingkahmu
Merapikan rambut, mengucapkan maaf
Gerak-gerak kecil yang menyibakkan sepoi
Pada hati yang sedang memilih: jalan Tuhan atau jalan asmara
Inang,
Malam itu kita di baris depan
Aku di sampingmu engkau di sampingku
Mungkinkah kita saling mendampingi?
Mungkinkah kita disatukan puisi?
Inang,
Malam sebuah puisi telah tiba
Tapi baru bait pertama
Semoga bait terakhir puisiku masih tentangmu
Gadis manis berhati puisi
Ledalero, 16 April 2019
* Edy Soge Ef Er, lahir di Hewa (Larantuka, Flores Timur), 27 Oktober 1996. Belajar menulis puisi sejak di Seminari San Dominggo Hokeng, Larantuka dan sekarang belajar filsafat di STFK Ledalero, Maumere. Menulis buku kumpulan cerpen “Jendela Sunyi” (2018).