Kupang, Vox NTT – Persatuan Mahasiswa Pelajar Kecamatan Ruteng, Lelak dan Rahong Utara (Parmaperu) Kupang menggelar diskusi bersama aktivis dan akademisi di Aula Fisip Unwira Penfui Kupang, Kamis (30/05/2019).
Diskusi dihadiri 50 orang yang melibatkan seluruh anggota Parmaperu, mahasiswa asal Menggarai dan mahasiswa di luar Manggarai.
Diskusi yang mengusung tema “Kiat Menjadi Mahasiswa Sukses” itu menghadirkan tiga orang pemateri.
Ketiganya yaitu, anggota DPRD Kota Kupang Yuvensius Tukung dari kalangan aktivis, Pius Rengka dari kalangan akademisi dan Maria Nurdiana Benia mewakili mahasiswa.
Ketua Umum Parmaperu Kupang, Paulinus Irfan Budiman mengatakan, diskusi itu merupakan bentuk kesadaran dalam menjawab dilema dan kegelisahan calon mahasiswa dan mahasiswi.
Itu terutama dalam menentukan kehidupan dunia kampus dan organisasi di tengah realitas sosial saat ini.
Menurut Paulinus, realitas sosial hari ini berkembang begitu pesat. Modernisasi dengan sangat cepat menyentuh segala sektor kehidupan.
“Mahasiswa yang merupakan kaum muda penggerak perlu mempersiapkan diri menghadapi tantangan dan tuntutan di tengah dilema dan kegelisahan mahasiswa dalam kehidupan kampus dan oraganisasi,” kata Paulinus dalam sambutannya.
Sementara itu, Pius Rengka dalam pemaparan materinya mengungkapkan pentingnya mahasiswa berkecimpung dalam organisasi.
Menurut Pius, organisasi itu merupakan organ dalam kehidupan sosial masyarakat.
“Dalam berorganisasi mahasiswa harus bersungguh, membangunkan gayanya sendiri dengan sering berguru pada senior yang terdahulu, ” ucapnya.
Terpisah, Yuvensius Tukung dalam pemaparannya, menyampaikan kondisi dilema dan kegelisahan mahasiswa hari ini disebabkan oleh ketidakpahamannya mengenai kehidupan kampus dan organsasi.
Yuvens mengatakan, mahasiswa merupakan agent of change dan agent of control. Oleh sebabnya sharus kembali mempertegaskan eksistensinya.
“Hal itu harus dimulai dengan membuka diri dengan keluar ego sektoral dan sekat primordial, ” tegasnya.
Menurut dia, dengan adanya kemajuan teknologi berarti menuntut mahasiswa untuk segera menyiapkan diri.
Berorganisasi, kata Yuvens, adalah salah satu wadah persiapan dengan tidak mengesampingkan kuliah.
“Bahwa mahasiswa itu identik dengan diskusi. Jadi kultur ini harus dibangun,” ujar Alumni PMKRI Cabang Kupang itu.
Pemateri lain, Maria Nurdiana Benia mengatakan, mahasiswa hari ini dirundung dilema dan kegelisahan.
Mahasiswa hari ini, kata dia, mengalami kekosongan orientasi.
“Kurangnya semangat dan minimnya standar kesuksesan dalam diri mahasiswa,” kata Maria.
Penulis: Tarsi Salmon
Editor: Ardy Abba