Mbay, Vox NTT- Keluarga almarhum Frumentius Lodhu kecewa dengan pihak Rumah Tahana (Rutan) Bajawa, Kabupaten Ngada.
Frumentius sendiri adalah narapidana yang telah menghuni Rutan Bajawa sejak tanggal 21 November 2018. Dia divonis Pengadilan Negeri (PN) Bajawa 12 tahun penjara karena kasus pencabulan.
Ia meninggal dunia di RSUD Bajawa pada Jumat (31/05/2019) pukul 10.30 Wita siang.
Berdasarkan keterangan dokter yang disampaikan Kepala Rutan Bajawa Mustawan bahwa almarhum meninggal disebabkan penyakit HIV/AIDS.
Terkait meninggal almarhum Frumentius keluarga mengaku kecewa dengan pihak Rutan Bajawa.
“Kami sebagai keluarga sudah menerima dengan iklas kepergian almarhum Frumentius Lodhu. Namun kami kecewa dengan prosedur pengiriman jenazah almarhum kepada keluarga yang dilakukan oleh pihak Rutan Bajawa,” ujar Momi, paman dari almarhum Frumentius melalui pesan WhatsApp-nya, Jumat malam.
Momi menilai pihak Rutan Bajawa tidak bertanggung jawab atas pengiriman almarhum kepada keluarga.
Pasalnya, pihak Rutan Bajawa hanya menitipkan uang senilai satu juta rupiah kepada ayah almarhum.
Sedangkan biaya pengiriman jasad almarhum seperti; mobil ambulance dan peti jenazah ditanggung sendiri oleh pihak keluarga.
Padahal, kata Momi, almarhum masih aktif sebagai narapidana di Rutan Bajawa.
“Ini yang kami kecewa dengan Lapas Bajawa karena hanya titip uang 1 juta. Yang lain semua diurus keluarga almarhum. Bukan hanya itu tapi almarhum juga mereka tidak antar juga,” kata Momi dengan nada kecewa.
Menurutnya, pihak keluarga almarhum tidak mempersoalkan atau menolak kematiannya. Namun, prosedural yang agak tidak lazim.
Sementara itu, Kepala Rutan Bajawa Mustawan mengatakan, bahwa pihaknya sudah menyerahkan almarhum kepada keluarga. Keluarga pun sudah menerimanya.
Terkait anggaran untuk pengiriman jenazah kepada keluarga, kata dia, itu tidak ada.
“Uang yang kami kasih ke keluarga itu adalah bentuk kepedulian kami terhadap almarhum. Tapi soal anggaran itu tidak ada dalam aturan kita,” ujarnya.
Menurutnya, pihak Rutan bisa mengurus sendiri apabila keluarga tidak menerima almarhum atau keluarga tidak ada.
“Kalau almarhum keluarga tidak menerima atau keluarga tidak ada, itu baru kami yang urus sendiri. Tapi kalau keluarga ada dan menerima kami serahkan kepada keluarga,” kata Mustawan.
Penulis: Arkadius Togo
Editor: Ardy Abba