Atambua, Vox NTT- Kondisi hotmix di jalan Weluli- Fulur, Kecamatan Lamaknen, Kabupaten Belu saat ini sudah mengalami kerusakan parah di sejumlah titik.
Padahal, proyek hotmix itu baru saja selesai dikerjakan pada akhir 2018 dengan total biaya 18, 8 miliar rupiah dari APBD II Belu.
Pantauan VoxNtt.com, Senin pagi (03/06/2019), di lokasi ruas jalan Weluli-Fulur tepatnya di sekitar Kampung Lamtoromil, kindisi jalan mengalami kerusakan parah akibat longsor. Kondisi jalan ini bahkan nyaris putus dan sulit untuk dilintasi kendaraan.
Dari arah Weluli ke Fulur di sebelah kanan jalan terdapat longsoran tanah yang hingga separuh jalan ambruk. Ruas jalan ini mengalami longsor tanah sekira 1,5 hingga 4 meter.
Tidak jauh dari titik pertama, sekitar 50 meter ke depannya, terdapat longsor yang lebih parah di bagian kiri jalan. Akibatnya jalan hampir putus.
Tidak hanya di dua titik ini, terdapat pula beberapa kerusakan yang tampaknya sudah ditambal sulam oleh kontraktor pelaksana. Namun upaya penambalan itu tidak mampu memperbaiki kerusakan yang sudah parah.
Kontraktor pelaksana, PT Pundi Mas Bahagia, Aloysius Mintura yang ditemui VoxNtt.com membenarkan adanya kerusakan jalan Weluli- Fulur.
Menurut Aloysius, saat ini proyek tersebut masih dalam status pemeliharaan dan belum dilakukan Final Hand Over (FHO). Sehingga pihaknya masih menunggu petunjuk dari Dinas PUPR Belu.
“Kita masih tunggu hasil kajian tim teknis dari Politeknik Kupang. Seperti apa ya, kita akan turun. Keterangannya seperti apa kita tunggu dari Dinas teknis,” ujarnya saat ditemui di Kantor Pundi Mas Bahagia.
Aloysius menambahkan, sebagai pelaksana, pihaknya sudah bekerja sesuai dengan RAB. Kerusakan jalan yang terjadi, kata dia, dikarenakan faktor alam.
Ditanyai apakah sebelum bekerja sudah dilakukan kajian terkait struktur tanah, Aloysius mengatakan bahwa untuk studi itu merupakan wewenang Dinas terkait. Pihaknya hanya berkewajiban menyelesaikan pekerjaan sesuai RAB.
Ditambahkannya, kerusakan jalan berupa longsor disebabkan karena curah hujan sejak awal tahun 2018 cukup tinggi.
Namun demikian, pihaknya keberatan jika diminta untuk melakukan perbaikan pada sejumlah titik yang rusak berat.
PT Pundi Mas Bahagia hanya akan menyanggupi apabila diminta Dinas PUPR Belu untuk melakukan perbaikan ringan.
“Kita siap perbaiki yang rusak ringan selama dalam masa pemeliharaan. Tapi kalau kerusakan yang terjadi faktor alam tentu akan makan biaya baru lagi, tidak bisa dari biaya pemeliharaan,” kata Aloysius.
Informasi yang dihimpun, volume ruas jalan hotmix kurang lebih lima kilo meter sepanjang Weluli-Fulur di Kecamatan Lamaknen dibagi dalam dua paket.
Keduanya yakni jalan dan penahan bahu jalan dengan alokasi anggaran yang bersumber dari APBD II Belu tahun anggaran 2018 sebesar Rp 16,6 miliar dan 2,2 miliar.
Penulis: Marcel Manek
Editor: Ardy Abba