Ruteng, Vox NTT – Sebanyak 20 orang staff dan karyawan Dewan Pastoral Paroki (DPP) Katedral Ruteng mengikuti pelatihan (training) peningkatan kapasitas dan outbond training.
Kegiatan tersebut berlangsung selama tiga hari terhitung sejak tanggal 9 sampai 11 Juni 2019, bertempat di Biara Susteran Karmel Wae Lengkas, Manggarai, NTT.
Training ini difasilitasi oleh psikolog dan trainer dari Yayasan Mariamoe Peduli (YMP).
Juru bicara YMP Ermin Delima menjelaskan, training tersebut pendekatannya psikologis.
Metode yang dipakai selalu berbasis assessment psikologis terlebih dahulu. Sehingga setiap training praktis selalu berbeda dari satu angkatan ke angkatan yang lainnya.
Ermin menambahkan, dalam kegiatan training peningkatan kapasitas dan outbond training melibatkan enam trainer.
“DPP Katedral adalah klien tetap kami dan setiap tahun kami memdampingi mereka. Kali ini kami melibatkan enam trainer, ada Albina Redempta, Tira Bilo, Feni Klau, Lia Ngamput, Upik Rusilia dan tentu trainer senior Jefrin Haryanto,” jelasnya kepada VoxNtt.com, Senin (10/06/2019).
Ketua DPP Katedral Erlan Yusran menyambut baik kegiatan ini.
Erlan menjelaskan, kegiatan yang dikembangkan oleh YMP ini sangat bermanfaat bagi perkembangan kinerja dan motivasi karyawan di sekretariat DPP Katedral.
“Setelah kegiatan pertama tahun lalu, saya mendapat kesan yang sangat positif pada perkembangan situasi kerja, motivasi kerja, tanggung jawab dan ketulusan dalam bekerja,” aku Erlan.
Ia berharap kegiatan seperti ini akan menjadi agenda rutin DPP ke depannya, agar pelayanan di Paroki Katedral bisa berjalan maksimal.
Baca Juga: “Pemberitaan Media Juga Pemicu Orang Bunuh Diri”
Ia juga berterima kasih kepada pastor paroki katedral yang menyuport kegiatan ini.
Erlan berharap pula agar semakin banyak masyarakat yang dilayani dengan melakukan kegiatan sebagaimana dilakukan oleh YMP ini.
“Saya sangat beruntung bisa menjalin kerja sama dengan YMP, dengan metode-metode training yang sangat langkah dan profesional,” katanya.
Permintaan Cukup Banyak
Founder YMP Jefrin Haryanto mengaku permintaan untuk training cukup banyak.
Jefrin menjelaskan, banyak jenis training yang dikembangkan. Itu seperti; open mind training, outbond training, capacity building, public speaking, pemulihan jiwa, dan multiple intelegensi program.
Baca Juga: Ayo Indonesia Gelar Pelatihan Public Speaking untuk Kader Posyandu
Ia mengaku saat ini YMP telah banyak menjadi konsultan beberapa lembaga dan perusahaan.
“Sampai akhir tahun 2019, bahkan sampai di luar Pulau Flores. Semakin banyak klien yang mengaku puas dengan metode training yang kami kembangkan,” ungkapnya.
Penulis: Pepy Kurniawan
Editor: Ardy Abba
Baca Juga: Anas Undik, Janda yang Bertahan Hidup di Tengah Gempuran Kemiskinan