Kupang, Vox NTT- Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Provinsi NTT menggelar kegiatan Konfrensi Anak Daerah (Konferda).
Konferda tingkat Provinsi NTT ini dimulai sejak 20 sampai 21 Juni 2019 bertempat di Hotel Romyta, Kota Kupang.
Peserta dalam konferda ini terdiri dari anak utusan dari 22 Kabupaten/Kota di NTT.
Kepala Bidang (Kabid) Anak, DP3A Provinsi NTT, Maria Patricia Sumarni mengatakan forum ini dihadiri anak tingkat provinsi NTT yang keterwakilannya dari Kabupaten/ Kota se-NTT
“Tahun ini ada beberapa kabupaten yang tidak mengikuti mungkin keterbatasan dana dan sebagainya. Jadi, Kabupaten yang tidak mengikuti pertemuan anak tingkat provinsi ini yakni, Kabupaten Malaka, Ende, Sabu Raijua, Rote Ndao, dan Manggarai Timur. Itu yang tidak sempat mengikuti kegiatan tahun ini,” kata Maria saat diwawancarai VoxNtt.com di tempat kegiatan, Jumat (21/06/2019) siang.
Tujuan dari kegiatan itu, kata Maria, adalah untuk menyampaikan aspirasi lewat berbicara apa yang menjadi masalah di kabupatennya masing-masing.
“Jadi, ini forum di tingkat Provinsi NTT untuk mengumpulkan semua anak-anak, duta-duta anak kabupaten untuk menyampaikan aspirasinya mereka tentang apa saja yang menjadi hak dan kebutuhan anak yang mereka tuangkan dan mereka akan memilih untuk membentuk suatu forum anak tingkat provinsi, ” jelas Maria.
Ia mengatakan, kegiatan itu rata-rata anak di bawah umur 18 tahun, baik Laki-laki maupun perempuan.
” Rata-rata mereka ini SMA. Nanti dari 22 anak se -Kabupaten/Kota ini kita pilih lagi menjadi duta NTT yang nanti akan bawah ke tingkat nasional. Tetapi ada juga duta-duta anak dari Kabupaten tetap mengikuti kegiatan nasional. Kita beri kuota 22 Kabupaten/Kota,” ungkapnya.
Konferda itu juga, lanjut dia, dikemas dalam bentuk lomba penyuluhan syuting dan anak berbicara lewat poster.
“Kita mau memberikan apresiasi anak lewat bersuara apa yang mereka tuangkan tidak bisa lewat ucapan tapi lewat poster. Dengan poster pemerintah kabupaten/ kota dan provinsi bisa melihat potensi dari anak-anak itu. Itu dua lomba yang kita angkat tahun ini, ” tuturnya.
Ia berharap melalui Konferda itu anak-anak diberi ruang untuk berbicara dan mengekspresikan kelebihan mereka.
“Dan yang paling penting adalah pemerintah bisa memahami atau bisa mentaati peraturan tentang hak-hak anak itu. Tumbuh dan kembang dari anak-anak itu,” tutup Maria.
Penulis: Tarsi Salmon
Editor: Ardy Abba