Mbay, Vox NTT-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nagekeo mencatat ada 47 bencana alam meliputi banjir, tanah longsor dan lainnya terjadi daerah itu sejak awal Januari tahun 2019.
“Bencana alam itu terjadi di 47 titik dari 7 kecamatan,” kata Kepala BPBD Nagekeo Bernabas Lambar saat ditemui VoxNtt.com di ruang kerjanya, Senin (01/07/2019).
Ia mengatakan, ke-47 tempat bencana alam yang terparah dan memakan korban terjadi di Kecamatan Mauponggo yakni di Kampung Selejo Timur.
Ia menambahkan, kerugian akibat bencana longsor, banjir, dan lainnya yang terjadi di 7 kecamatan itu sekitar Rp 2 miliar lebih.
Pihak BPBD Nagekeo, kata dia, telah mengatasi semua bencana alam tersebut.
Dikabarkan sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Nagekeo pada tahun 2019 telah mengucurkan dana untuk tanggap darurat pada Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) sebesar 3 miliar rupiah.
Dana itu untuk membiayai pekerjaan-pekerjaan yang bersifat darurat berdasarkan laporan bencana alam resmi melalui pemerintah desa.
Namun dana itu belum sampai satu tahun telah habis terpakai.
“Dana tanggap darurat kita untuk tahun 2019 sebesar Rp 3 miliar dan sudah terpakai Rp 2.999.813.213. Sisanya hanya Rp 186.787,” kata Kepala BPBD Nagekeo, Bernabas Lambar yang ditemui VoxNtt.com di ruang kerjanya, Senin (01/07/2019).
Bernabas menjelaskan, dana 3 miliar rupiah itu telah habis terpakai guna membiayai 47 item pekerjaan tanggap darurat di setiap desa yang ada di Nagekeo. Desa-desa tersebut mengalami bencana alam pada awal tahun 2019.
Menurutnya, 47 item pekerjaan tangggap darurat itu berdasarkan laporan resmi dari desa dan laporan langsung dari masyarakat kepada Bupati Yohanes Don Bosco Do dan Wakil Bupati Marianus Waja.
“Lebih banyak laporan resmi, sedangkan yang lain Laporan dari desa langsung ke bupati dan wakil bupati,” jelasnya.
Ia mengaku, penggunaan dana 3 miliar rupiah tersebut telah dilakukan koordinasi dengan Bupati dan Wakil Bupati Nagekeo.
Bernabas Lambar sendiri tidak memberikan data besarnya pagu dana dari 47 item pekerjaan itu. Ia hanya memberikan daftar nama-nama 47 pekerjaan itu.
“Pak cukup foto saja nama-nama item pekerjaan saja. Kalau soal pagu dana jangan. Karena itu rahasianya kami,” ujarnya.
Penulis: Arkadius Togo
Editor: Ardy Abba