Soe,Vox NTT-Desa Noinbila, Kecamatan Mollo Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) memiliki potensi pariwisata yang menjanjikan.
Tiga lokasi destinasi wisata baru yang akhir-akhir ini ramai dikunjungi wisatawan yakni: air terjun “Tagepe”, air terjun “Love” dan Taman Bunga Lavender.
Kepala Desa (Kades) Noinbila, Martenci Loasana yang diwawancarai VoxNtt.com, Selasa (09/07/2019) mengakui, tiga obyek wisata tersebut semakin ramai dikunjungi wisatawan.
Upaya menangkap peluang pariwisata tersebut, pemerintah desa setempat telah membuka akses jalan masuk menuju lokasi dua air terjun ini.
“Tahun 2018 lalu, kita sudah buka akses jalan desa menuju air terjun “Tagepe”. Ke depan akan dibangun lagi beberapa infrastruktur seperti tangga jalan menuju lokasi. Selain itu juga akan dibangun pos jaga di depan untuk bisa tarik biaya retribusi,” ujar Martenci.
Lebih lanjut menurut Martenci, pihaknya sementara mengupayakan Peraturan Desa (Perdes) tentang Badan Usaha Desa (BUMDes) yang selanjutnya, tiga obyek wisata unggulan tersebut pengelolaannya oleh BUMDes.
“Kita lagi konsultasi dengan Dinas Pariwisata Kabupaten TTS untuk kerja sama serta model pengembangan tiga obyek wisata baru ini,” ujarnya.
Desa di TTS yang Belum Masukan LKPJ Dana Desa Bakal Berurusan dengan Jaksa
Sementara itu, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Noinbila, Moses To’kuan, mengatakan, Pemerintah Desa sudah memberikan perhatian terhadap tiga buah destinasi baru di Noinbila.
Buktinya, di tahun 2018 sudah dibuka akses jalan ke lokasi air terjun “Tagepe”. Dan, pihaknya sangat mendukung bila ke depannya ada pengembangan dua obyek wisata lainnya yaitu air terjun “Love” dan Taman Bunga Lavender.
“Bila dikelola dengan baik bisa meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes). Ini juga mendukung program pengembangan pariwisata baik itu oleh Pemerintah Kabupaten TTS maupun Pemprov NTT,” kata Moses.
Hanya saja, dalam pembentukan BUMDes harus ada transparansi serta ada keterwakilan lengkap masyarakat.
“Keterwakilan pengurus BUMDes dari setiap dusun itu penting karena potensi setiap dusun itu berbeda. Selain itu asas merata dan adil pun penting dalam upaya bersama membangun desa ini,” tandasnya.
Penulis: L. Ulan
Editor: Boni J