Ruteng, Vox NTT- Dinas Lingkungan Hidup Daerah (DLHD) Manggarai dengan sigap merespon pemberitaan VoxNtt.com terkait tumpukan sampah di depan kantor bupati setempat.
Plt. Kepala DLHD Manggarai Silvianus Hadir mengaku, pasca berita terkait tumpukan sampah itu dirilis, Minggu (11/08), pihaknya langsung turun ke lokasi bersama pasukan kuning untuk membersihkannya.
Sil membenarkan adanya tumpukan sampah di panggung depan kantor bupati Manggarai itu.
Menurut dia, sampah itu diproduksi oleh pihak-pihak tertentu yang menggunakan Lapangan Motang Rua, tanpa koordinasi dengan DLHD Manggarai untuk membersihkannya.
Ia pun berterima kasih kepada VoxNtt.com karena telah mempublikasikan berita terkait tumpukan sampah tersebut.
Dikabarkan sebelumnya, sampah kembali menumpuk di depan kantor Bupati Manggarai-Flores, Provinsi NTT.
Baca di sini: Sampah Tumpuk Depan Kantor Bupati Manggarai, Warga: Kita Belum Sadar
Pantauan VoxNtt.com, Sabtu (10/08/2019) sore, sampah yang menumpuk itu, tepat di bagian depan panggung yang jaraknya sekitar 10 meter dari kantor bupati.
Sampah itu berupa kotak snack, gelas air mineral dan plastik. Sebagian besar sampah itu dibungkus dengan karung yang tidak diikat. Beberapa di antaranya hanya dibungkus dengan plastik.
Sampah itu seolah dibiarkan menumpuk, juga tak terurus. Padahal, tempat itu bukanlah Tempat Pembuangan Sampah (TPS).
Warga yang melintasi jalan itu pun mengeluh, lantaran kebersihan Kota Ruteng belum diperhatikan secara baik oleh pemerintah.
Padahal, Ruteng sebagai ibu kota Kabupaten Manggarai dinobatkan menjadi salah kota kecil terkotor di Indonesia periode 2017/2018, versi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
“Kalau saya lihat sampah ini, merupakan sampah yang dihasilkan oleh teman-teman yang kerja di birokrasi. Saya menduga setelah kegiatan mereka kumpul saja di sini, padahal ini bukan tempat pembuangan sampah,” ujar Gabriel (37), seorang warga di Kota Ruteng yang tengah melintasi jalan itu.
Dia menambahkan, seharusnya Pemkab Manggarai berkomitmen untuk memerangi sampah, apalagi sudah dinobatkan sebagai kota kecil terkotor di Indonesia.
Menurutnya, kota Ruteng harus tampil beda. Apalagi sampah itu tepat berada di depan kantor orang nomor satu di Kabupaten Manggarai.
“Kita belum sadar memerangi sampah di kabupaten ini. Persoalan ini kecil tetapi menyakitkan. Hal kecil bisa menjadi besar dan akan mempengaruhi persepsi orang tehadap kabupaten ini,” katanya.
Dia berharap semua orang harus mampu menanamkan sikap peduli pada lingkungan sekitar, sehingga kota Ruteng semakin bersih, indah dan nyaman untuk dikunjungi.
Penulis: Ardy Abba