Betun, Vox NTT-Bupati Malaka, Stefanus Bria Seran meminta para camat, pemerintah desa dan petani di Kabupaten Malaka harus proaktif dalam menggerakan program RPM, yakni pacul tanah untuk percepatan kemakmuran rakyat.
Hal itu disampaikan SBS, demikian ia biasa disapa agar hasilnya optimal dan dapat benar-benar dinikmati rakyat.
Permintaan itu disampaikan Bupati Malaka, Stefanus Bria Seran kepada wartawan di Haitimuk,
Agar program ini berjalan optimal, SBS meminta para petani untuk menyiapkan kebunnya dengan baik. Itu, agar proses pemaculan berjalan tanpa hambatan.
”Setelah dipacul diharapkan rakyat harus menanamnya menggunakan benih unggul yang disiapkan agar bisa memberikan hasil yang optimal,” ujarnya, Selasa (20/08/2019) di Haitimuk.
Tak hanya itu, SBS juga mengingatkan agar pada proses penanaman, jika mendapat serangan hama, segera dilaporkan kepada petugas pertanian.
“Manakala dalam proses penanaman ada serangan hama dan penyakit tanaman, diharapkan petani proaktif melaporkan kepada para petugas pertanian, supaya segera mendapatkan penanganan termasuk mendapatkan nasehat-nasehat dari tim Pakar RPM,” jelasnya.
Dijelaskan pula oleh SBS bahwa program pacul tanah rakyat merupakan salah satu upaya pemerintah untuk membantu rakyat.
“Saya senang sekali, karena melalui program RPM ini rakyat tidak mengeluh karena kekurangan pangan. Dan selama beberapa tahun terakhir, rakyat berkelimpahan makanan,” ujar SBS.
Ia menegaskan, program ini untuk rakyat dan hasilnya juga untuk rakyat. Sehingga ia berharap rakyat tidak terprovokasi dengan berbagai isu miring yang sengaja dihembuskan, untuk menghasut dan melemahkan semangat kerja rakyat.
“Kita harus mendengarkan nasehat Bapak Presiden Jokowi agar tetap Kerja, Kerja dan Kerja,” tegasnya.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Malaka, Yustinus Nahak, secara terpisah, mengatakan, Pemerintah Kabupaten Malaka terus memberikan pelayanan optimal bagi rakyat melalui program RPM, yakni pacul tanah rakyat secara gratis.
Melalui program ini, pemerintah mengolah tanah rakyat tanpa memungut biaya sepeserpun dari petani dengan maksud agar para petani memiliki kebun dan berkelimpahan makanan.
Kegiatan pacul tanah rakyat tahun 2019, jelas Yustinus, direncanakan sebanyak 2.500 hektar yang tersebar di 12 Kecamatan di Kabupaten Malaka.
Saat ini, pemerintah telah melakukan pembekalan bagi para operator traktor dan para petugas yang akan bekerja, agar mereka memiliki pemahaman yang baik tentang implementasinya di lapangan.
” Kemarin kita sudah lepas semua traktor dan dialokasikan pada 12 kecamatan di Malaka. Hari ini sudah beroperasi untuk pacul tanah rakyat. Kita sudah siapkan calon petani calon lahan (CPCL) dalam merealisasi program dimaksud,” tegasnya
“Para Kades dan Camat diharapkan proaktif melakukan pemantauan di lapangan, supaya kegiatan pacul tanah bagi rakyat yang merupakan program unggulan Bupati SBS benar-benar tepat sasaran dan bermanfaat bagi rakyat,” tandasnya.(VoN)