Ruteng, Vox NTT – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Manggarai menggelar aksi damai terkait polemik di Papua.
Aksi tersebut dilakukan di Kantor DPRD Manggarai dan Polres setempat, Kamis (05/09/2019).
Dalam orasinya, Ketua GMNI Manggarai Rikardus Joman menolak keras adanya upaya adu domba dan provokasi dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab di balik polemik di Papua dan Papua Barat.
Ia menilai isu rasisme kepada masyarakat Papua dan Papua Barat berpotensi memecah belah persatuan bangsa.
GMNI dan PMII Manggarai kata Joman, juga meminta kepada seluruh masyarakat Papua dan Papua Barat untuk tidak memisahkan diri dari wilayah NKRI.
Sebab, daerah itu adalah bagian integral yang tidak terpisahkan dari NKRI.
Terpantau, di depan kantor DPRD Manggarai, massa aksi kembali menyerukan dan mendesak seluruh anggota dewan agar ikut mengajak seluruh masyarakat Papua dan Papua Barat, untuk tidak memisahkan diri dari wilayah NKRI.
Selain itu mereka juga mendesak Kapolri melalui Kapolres Manggarai untuk segera mengamankan dan mengembalikan situasi di Papua dan Papua Barat agar segera kembali kondusif.
“Mengimbau kepada seluruh masyarakat dari Sabang sampai Merauke, dari Pulau Miangas sampai Pulau Rote untuk tetap menjaga kesatuan dan persatuan bangsa,” kata Joman saat menyampaikan peryataan sikap massa aksi.
Saat bersamaan, Ketua PMII Manggarai Safrudin Ruslan menjelaskan, NKRI merupakan buah dari darah dan air mata para pendiri bangsa.
Berkat keinginan luhur mereka, Negara Indonesia kini bisa berdiri hingga tahun yang ke-74.
Dalam waktu yang terhitung dewasa itu pun, kata Safrudin, Indonesia masih saja dihadapkan dengan berbagai polemik yang berpotensi memecah belah keutuhan bangsa.
“Baru-baru ini, kita kembali dihadapkan dengan masalah yang berujung pada tindakan anarkisme dan desakan Papua merdeka oleh masyarakat Papua dan Papua Barat. Hal ini tentu sangat meresahkan masyarakat Indonesia pada umumnya,” ujarnya.
Ia menambahkan, keinginan masyarakat Papua untuk memisahkan diri dari NKRI tentu bukan tanpa alasan.
Menurut dia, minimnya pembangunan di tanah Papua dan perlakuan rasial yang sering mereka dapatkan, menjadi dasar dari keinginan pemisahan tersebut.
“Tentu kita semua tidak menginginkan jika Papua akan memisahkan diri dari NKRI. Maka, kepedulian dari semua elemen anak bangsa menjadi sebuah keharusan dalam meleraikan segala persoalan di negara kita tercinta ini. Masalah Papua adalah masalah kita bersama,” pungkas Safrudin.
Penulis: Pepy Kurniawan
Editor: Ardy Abba