Labuan Bajo, Vox NTT- Nama Rafael Todowela tidak asing lagi di telinga seluruh masyarakat Labuan Bajo, Manggarai Barat (Mabar), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Apalagi di telinga para pelaku pariwisata yang ada di kota ujung barat Pulau Flores itu.
Rafael merupakan salah satu pendiri komunitas Forum Masyarakat Peduli dan Penyelamat Pariwisata (Formapp) Mabar.
Gerakan yang selalu mengkritisi persoalan pariwisata di Labuan Bajo ini dibuat Rafael, untuk mengontrol kebijakan yang dibuat Pemerintah Pusat, Provinsi serta Kabupaten.
Kebijakan tersebut terutama yang tidak menguntungkan masyarakat Mabar pada umumnya, serta pelaku pariwisata pada khususnya.
Kini, dengan mengusung visi Manggarai Barat Bangkit, Rafael sudah memantapkan niatnya untuk bertarung di Pilkada Mabar 2020 mendatang.
Menurut dia, Mabar sebagai kabupaten dengan ikon destinasi pariwisata internasional harus memiliki pemimpin yang paham betul dengan pariwisata.
“Saya kira ini saatnya kita harus berpikir, bagaimana membangun Manggarai Barat ke depan dengan ikon destinasi pariwisata internasional. Pemimpin harus paham tentang pariwisata itu sendiri. Dan saya siap untuk itu,” ujar Rafael saat ditemui VoxNtt.com di Labuan Bajo, Senin (16/09/2019).
Selain pariwisata kata Rafael, dirinya ingin memperkuat ekonomi kreatif masyarakat desa dengan berbagai kegiatan pemberdayaan. Hal itu dibuat untuk mendukung pariwisata itu sendiri.
“Jadi kita dorong dan perkuat ekonomi kreatif masyarakat dengan banyak kegiatan pemberdayaan. Sopi, kain tenun, dan masih banyak lagi. Nanti kita kumpulkan jadi satu untuk menunjukkan kepada semua wisatawan ini karya kami. Dan itu bagian dari mendukung pariwisata itu sendiri,” jelasnya.
Rafael menyebut beberapa konsep pembangunan yang akan dijalankannya jika dipercayakan memimpin Mabar yaitu membangun pariwisata yang pro rakyat, tata kelola pemerintahan yang baik (good governance), memberantas korupsi, meningkatkan harga komoditas petani dan nelayan, membuat Perda terkait ruang publik (public area), mengembalikan Pantai Pede kepada Pemda Mabar dan dijadikan ruang publik.
Ia juga ingin membangun infrastruktur seperti: air bersih, jalan raya, jembatan dan irigasi. Kemudian, membuat Perda pengakuan hukum adat Manggarai, membuat Perda perlindungan produk lokal seperti: sopi atau tuak, gula merah, dan lain-lain, serta mendorong dan membuat peraturan perlindungan pengusaha lokal.
Rafael menambahkan dirinya akan meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan dan mendorong Pemerintah Pusat untuk membuat TORA kepada masyarakat Taman Nasional Komodo.
Tidak tanggung-tanggung, ia juga ingin mengembalikan pengolahaan Tamana Nasional Komodo kepada Pemda Mabar, serta mendorong UKM dan membatasi investasi asing.
Untuk dukungan, Rafael menjelaskan saat ini dirinya dan tim sedang mengumpulkan KTP agar maju melalui jalur independen.
“Kami telah membuat tim dan mereka juga sudah mulai bergerak untuk mencari dan mengumpulkan KTP. Saya akan maju lewat jalur independen,” jelasnya.
Terkait pendampingnya, Rafael masih enggan memberitahukannya.
“Yang jelas wakil sudah ada. Nanti saya akan umumkan,” tegasnya.
Rafael menambahkan, dirinya juga tetap akan membangun komunikasi dengan Partai Politik yang ada di Mabar.
Penulis: Sello Jome
Editor: Ardy Abba