Ruteng, Vox NTT- Pelaksana harian (Plh) Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata (BOP) Labuan Bajo, Frans Teguh menyatakan, pembangunan dan pengembangan pariwisata tak hanya membutuhkan waktu 5 tahun.
Hal itu disampaikannya saat kegiatan seminar dan sarasehan tentang akselerasi pembangunan destinasi pariwisata super prioritas Labuan Bajo Flores, Senin (30/09/2019). Kegiatan yang berlangsung di Hotel Revayah Ruteng Kabupaten Manggarai ini diselenggarakan oleh BOP Labuan Bajo Flores.
Menurut Frans, cita-cita pembangunan pariwisata di Labuan Bajo dan wilayah Flores bakal terwujud, jika ada sinergitas dari para pemangku kepentingan.
“Ini tantangan kita semua bisa mendengarkan rekomendasi-rekomendasi yang disampaikan dan menjawab tantangan publik,” ujar Staf Ahli Menteri Pariwisata itu.
Ia menambahkan, pertumbuhan pariwisata perlu didukung dengan infrastruktur dan Sumber Daya Manusia (SDM).
Sebab, kedua sektor tersebut dinilai menjadi kebutuhan yang sangat mendasar bagi percepatan pembangunan kawasan pariwisata Labuan Bajo dan seluruh wilayah Flores.
“Memang pertumbuhannya harus didukung dengan infrastruktur. Ini yang sangat mendasar dan menjadi konsern pemerintah 5 tahun ke depan. Ada banyak isu, banyak agenda, banyak peer, termasuk infrastruktur, SDM, promosi, bagaimana konektivitasnya itu harus terbangun dengan segala mata rantainya,” tegas Frans.
Apalagi, kata dia, Presiden RI Joko Widodo dalam kunjungannya Juli 2019 lalu ke Labuan Bajo menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur, serta penguatan kapasitas SDM dalam upaya percepatan pembangunan pariwisata, khususnya Labuan Bajo Flores.
Kedua aspek ini, baik infrastruktur maupun SDM tentu saja menjadi tantangan bagi BOP Labuan Bajo Flores.
Sebab, keduanya tidak dapat berjalan sendiri, tetapi butuh sinergitas dengan pemerintah daerah, para stakeholder pariwisata, serta masyarakat di seluruh wilayah koordinasi BOP Labuan Bajo Flores.
Sementara itu, Direktur Destinasi BOP Labuan Bajo Flores Herybertus G. L. Nabit menjelaskan, kegiatan seminar dan sarasehan tersebut menjadi sarana untuk memfasilitasi aspirasi, masukan, serta rekomendasi dari pemerintah daerah setempat.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari program BOP LBF untuk mendekatkan diri dan menyerap masukan dari segenap pemangku kepentingan berkaitan dengan pengembangan pariwisata di setiap kabupaten yang merupakan wilayah koordinasi BOPLBF,” jelas Hery.
Penulis: Pepy Kurniawan
Editor: Ardy Abba