Ende, Vox NTT-Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Ende mencatat penghasilan sampah dalam kota setiap hari mencapai 37 ton.
Jumlah itu diakomodir dari berbagai jenis sampah baik dari lingkungan masyarakat maupun lingkungan pemerintahan.
“Ia, jumlah sampah sekitar 37 ton setiap hari. Memang peningkatan tidak signifikan, sesuai dengan penambahan penduduk setiap hari,” kata Kadis Lingkungan Hidup Abdul Haris Madjid di sela-sela perayaan Memperingati Hari Kesaktian Pancasila di Halaman Kantor Bupati Ende pada Selasa (01/10/2019) pagi.
Ia mengatakan, sampah-sampah yang dihasilkan itu tidak diolah atau didaur ulang. Sampah diangkut dan dibuang di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Kelurahan Tanjung.
Abdul menuturkan, proses pengolahan sampah belum sama sekali dilakukan. Hal itu pemerintah mempertimbangkan lahan serta tenaga kerja agar usaha pengolahan sampah dapat dimanfaatkan masyarakat.
“Pengolahan sampah belum dilakukan. Memang pernah direncanakan sebelumnya tapi ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan,” ucap dia.
Saat ini, kata Abdul, pengeluhan tentang sampah memang kerap terjadi dilingkungan masyarakat. Banyak sampah bertumpukkan serta atas ulah oknum masyarakat yang membuang sembarangan.
Pihaknya mengakui, penumpukan sampah yang belum diangkut petugas karena beberapa kendala seperti keterbatasan armada.
“Kita punya 9 armada tapi hanya berfungsi 4 armada saja. Sisanya sudah rusak dan tidak bisa beroperasi,” pungkas Abdul.
Terima Mobil Sampah
Bank NTT pada Selasa (01/10/2019) secara resmi menyumbang Pemerintah Kabupaten Ende sebuah mobil pengangkut sampah. Mobil itu diterima oleh Bupati Ende, H. Djafar H. Achmad usai upacara Memperingati Hari Kesaktian Pancasila di Ende.
Direktur Utama Bank NTT Izhak Eduard Rihi mengatakan bahwa bantuan armada sampah ke pemerintah untuk mendukung program penataan kota yang bersih dan indah.
Kota yang berkembang dan maju paling utama ialah kota yang terus menjaga lingkungan agar tetap bersih.
“Kita pada prinsipnya mendukung program pemda Ende sebagai kota bersih dan kota pariwisata. Ini sebagai bentuk bantuan kepada pemerintah dari sumber CSR (Corporate Social Responbility),” ucap dia.
Bupati Djafar menyebutkan bahwa bantuan armada tersebut sebagai bentuk dukungan Bank NTT terhadap program-program kerja pemerintah kepada masyarakat terutama tentang kebersihan kota.
Menurut dia, penghasilan sampah yang setiap hari mencapai 37 ton tersebut memang memerlukan dukungan armada yang memadai.
“Pemerintah saat ini memang gencar menjalakan program penataan kota agar dipandang indah. Kota sebagai pintu masuk pariwisata, maka perlu ditata rapi dan bersih,” katanya.
“Kami berterima kasih atas bantuan mobil sampah dengan harapan agar ke depan kota Ende lebih bersih,” ucap Djafar.
Penulis: Ian Bala
Editor: Ardy Abba