Betun, Vox NTT- Kelompok program keluarga harapan (PKH) Desa Wemeda, Kecamatan Malaka Timur, Kabupaten Malaka mengembangkan kerajinan tangan.
Kelompok yang beranggotakan 27 orang itu dikenal dengan sebutan “Manis Pemberdayaan Gerabah”.
Kelompok ini dibagi ke dalam dua bagian. Ada kelompok Gerabah berjumlah 12 orang dan kelompok tenun sebanyak 15 orang.
Pendamping PKH Desa Wemeda Emiliana Candida Dopo mengatakan, kelompok dampingannya itu mengembangkan kerajinan tangan berupa menenun kain dan gerabah.
“Ada tenun ikat juga dalam kelompok pemberdayaan ini. Jadi PKH itu bukan hanya mengurus dan menerima uang saja, tapi masih banyak program yang mungkin belum diketahui masyarakat,” tutur Emiliana kepada VoxNtt.com saat bertemu di tempat pemberdayaan kerajinan lokal kelompok Manis Pemberdayaan Gerabah di Desa Wemeda, Kamis (10/10/2019).
Ia mengaku, selain pemberdayaan kerajinan lokal, pihaknya juga mengurus anak sekolah, lansia dan orang-orang cacat.
Di tempat yang sama koordinator kabupaten (Korbab) PKH Malaka, Johanis Bria memuji kelompok pemberdayaan dari PKH Desa Wemeda ini.
Menurut Johanis, para anggota kelompoknya menjalan program kerajinan tangan sangat baik.
“Mereka menjalankan program dengan sangat baik. Ini akan menjadi contoh untuk desa lainnya. Bahwasannya pemberdayaan ini melatih kelompok untuk bisa menciptakan suatu kerajinan yang bisa dijual,” kata Johanis.
Kreasi ini kata dia, tentu saja bakal menambah penghasilan keluarga anggota kelompok. Apalagi lanjutnya, Bupati Malaka Stefanus Bria Seran merespon baik ekonomi kerajinan dalam programnya.
Terpisah, ketua Kelompok Manis Pemberdayaan Gerabah, Maristela Tulak mengatakan, program PKH terbaik dan sangat membantu masyarakat kecil.
“Apalagi kami yang ibu rumah tangga biasa. Dengan adanya pemberdayaan kerajinan lokal ini, kami bisa berlatih membuat segala macam kerajinan,” kata Maristela.
Penulis: Frido Raebesi
Editor: Ardy Abba