Kupang, Vox NTT – Tujuan utama program Smart City adalah untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Selain itu untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.
“Pemanfaatan teknologi informasi dan pengembangan inovasi menjadi kunci utama dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Karena tujuan utama Smart City adalah meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah,” kata Presiden Citynet Indonesia Syaifulilah saat konfrensi pers terkait kegiatan seminar dan sharing best practice citynet Indonesia tahun 2019 yang diselenggarakan di Kupang, Rabu (16/10/2019) sore.
Dalam kesempatan itu Syaifulilah bersama Wali Kota Kupang, Jefri Riwu Kore memberikan penjelasan terkait organisasi citynet di seluruh kawasan Asia Pasifik.
“Gerakan menuju 100 Smart City yang digagas oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI itu untuk membawa perubahan mendasar bagi penataan konsep pembangunan daerah/kota,” katanya.
Syaifulilah yang juga Bupati Sidoarjo itu menegaskan, program yang digagas Kementerian Kominfo tersebut bertujuan untuk mendorong para kepala daerah agar berlomba-lomba mewujudkannya.
Caranya dengan menyusun master plan sebagai kerangka implementasi pembangunan Smart City di daerahnya masing-masing. Master plan Smart City ini tentu saja sesuai dengan kultur daerah.
“Salah satu langkah dan upaya mempercepat penyusunan dan implementasi master plan Smart City tersebut adalah dengan bergabung bersama Citynet Indonesia,” tandasnya.
Menurutnya, dengan bergabung bersama Smart City Indonesia melalui seminar dan sharing diharapkan memberikan ide dan gagasan, serta implementasi bersama.
Hal itu agar gerakan menuju Smart City dari 100 kota dan kabupaten di Indonesia, yang salah satunya Kota Kupang sebagai anggota bisa terwujud.
“Saya mengajak kabupaten dan kota lain untuk bergabung karena manfaatnya sangat baik,” ajak Sayifulah.
Citynet kata dia, adalah organisasi jaringan regional Asia Pasifik berdiri tahun 1987 dan berjumlah lebih dari 130 anggota.
“Kabupaten Sidoarjo mendapat penghargaan karena menerapkan perizinan online pertama kali,” kata Sayifulah.
Sementara itu, Wali Kota Kupang Jefri Riwu Kore menegaskan, Smart City bukan hanya soal banyaknya jaringan wifi yang dipasang demi kebutuhan masyarakat.
Smart City lebih kepada kualitas pelayanan publik yang baik bagi masyarakat.
“Sehingga masyarakat tidak lagi dipersulit soal urus adminsitrasi dan lain-lain,” ujarnya.
Untuk diketahui, Kegiatan yang mengusung tema “Strategi Pengembangan Smart City”, sharing pemanfaatan teknologi dihadiri oleh Forum Citynet Indonesia sebanyak 23 kabupaten/kota di Indonesia.
Kegiatan itu berlangsung selama tiga hari terhitung sejak tanggal 16 sampai 18 Oktober 2019 di Hotel Aston Kupang.
Penulis: Tarsi Salmon
Editor: Ardy Abba