Kupang, Vox NTT- Muchlis Lapitonung Ketja, Ketua RT 16, RW 07, Kelurahan Kelapa Lima, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang mengeluhkan keberadaan banyaknya perusahaan di daerah itu.
Keluhan Muchlis terutama karena sejumlah perusahaan yang beroperasi di wilayahnya tidak merekrut tenaga lokal sebagai pekerja. Akibatnya, tingkat pengangguran di Kelurahan Kelapa Lima semakin tinggi.
“Banyak perusahaan di sekitar sini, tapi kok anak-anak di sini tidak dilibatkan sebagai pekerja,” tukas Muchlis saat kegiatan reses Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Kupang Rikardus Yunatan di wilayahnya, Jumat (25/10/2019).
Tak hanya mengeluh terkait keberadaan perusahaan, ia juga mempersoalkan proyek alun-alun dan kampung seni oleh Pemerintah Kota Kupang, yang tak jauh dari RT-nya. Pasalnya, proyek tersebut juga jarang melibatkan masyarakat lokal.
“Ada pembangunan alun-alun agar masyarakat bisa dilibatkan, juga Kampung Seni minimal kami tidak sebagai penonton agar pemuda dilibatkan,” tegas Muchlis.
Terpantau, saat reses di RT 16 ini Rikardus Yunatan tak hanya mendengar keluhan Muchlis. Sejumlah warga juga menyampaikan beragam keluhan.
Itu seperti banyak warga memiliki usaha kios, namun terkendala modal yang kurang. Lalu, warga juga mengeluhkan tempat sampah umum dan kesulitan dalam mengurusi administrasi kependudukan.
“Pemerintah tidak bijak untuk buat tempat sampah. Masalah pengurusan KTP, kami warga kurang mampu ini harus bolak balik Dukcapil urus,” kata Dertha Manngipida, warga RT 16 saat sesi diskusi.
Rikardus Yunatan sendiri mengaku sudah mencatat semua keluhan masyarakat yang disampaikan saat reses, untuk kemudian diangkat dalam sidang di DPRD Kota Kupang.
Sesuai dengan bidangnya, dalam kesempatan tersebut ia menjelaskan terkait dana kredit usaha rakyat (KUR), Corporate Social Responsibility (CSR)- tanggung jawab sosial perusahaan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat (PEM) oleh Pemerintah Kota Kupang.
Rikardus mengungkapkan, dalam mendapatkan bantuan modal usaha ada banyak kriteria yang harus dilengkapi.
“Kita harus merencanakan dengan matang. Usaha apa. Berapa modal dan juga pemasukan. Usaha juga harus sehat, agar saat tim dari Pemkot turun survei tidak terkendala,” katanya.
Pantauan VoxNtt.com, pada yang sama politisi Gerindra itu juga menggelar reses di RT 08, Kelurahan Bonipoi, Kecamatan Kota Lama.
Penulis: Ronis Natom
Editor: Ardy Abba