Kupang, Vox NTT – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Hilda Manafe mengapresiasi kegiatan festival Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) swasta se-provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kegiatan diselenggarakan oleh Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) NTT itu dimulai hari ini tanggal 7 hingga 9 November 2019.
“Selamat datang kepada 30 sekolah SMA/SMK swasta di seluruh NTT yang hadir pada festival ini,” kata Hilda dalam sambutannya pada saat pembukaan Festival SMA/SMK swasta di NTT di Kupang, Kamis (07/11/2019).
Sebagai senator DPD yang baru yang ditugaskan di komisi pendidikan DPD RI, maka dirinya mengaku wajib untuk mengikuti pembukaan festival SMA dan SMK di NTT.
“Ini menjadi ruang belajar yang penting dan ruang aspirasi yang kemudian akan menjadi aspirasi kami di saat sidang-sidang DPD RI, ” ujarnya.
Ia menegaskan, masih ada diskriminasi atau ketidakadilan terhadap sekolah swasta dengan kebijakan pemerintah, baik pada tingkat kota, Provinsi maupun pusat.
“Sekurang – kurangnya ada 4 persoalan pokoknya,” ungkapnya.
Pertama, akses terhadap sarana dan prasarana sekolah.
Kedua, penataan terhadap bantuan untuk peningkatan-peningkatan sejahtera guru honorer.
Ketiga, sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) masih menguntungkan sekolah negeri.
Keempat, sangat kurang akses terhadap biaya PIP dan lain sebagainya.
“Mohon perhatian dari kita semua. Kita berjuang bersama. Karena pendidikan itu adalah tanggung jawab kita bersama,” tandasnya.
Pekerjaan rumah untuk membangun dan memperkuat pendidikan di NTT tambah dia, masih cukup banyak.
“Dan ini tidak mudah. Kita tidak bisa membiarkan sekolah Komite dan yayasan berjuang sendiri. Pemda kabupaten /kota dan provinsi tidak boleh bekerja sendiri. Kita harus bagi-bagi tugas sesuai kewenangan kita. Kita saling bersinergi, bergotong royong bersama,” pungkasnya.
Penulis: Tarsi Salmon
Editor: Ardy Abba