Borong, Vox NTT-Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Manggarai Timur (DPRD Matim) akan memberikan hibah mobil untuk Paroki Wukir, yang berada di Desa Sangan Kalo, Kecamatan Elar Selatan.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua DPRD Matim Damu Damian saat dihubungi VoxNtt.com, Jumat (08/11/2019).
“Hibah murni, sehingga jadi mobil paroki yang siap melayani pelayanan pastoral daerah perbatasan,” ujar Damian.
Mobil tersebut kata dia, akan memfasilitasi misi pelayanan gereja. Selain itu, salah satu bagian fasilitas manakala ada hal-hal urgen di sekitar wilayah perbatasan.
Dia pun berharap gereja yang lain bisa memaklumi karena terkesan di daerah perbatasan sepertinya luput dari perhatian.
Sementara itu, Ketua DPRD Matim Yeremias Dupa menjelaskan hibah itu belum masuk dalam APBD 2020. Hibah mobil masih dalam pembahasan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA PPAS).
Dia menjelaskan dalam kesepakatan paripurna DPRD hibah itu akan diberikan untuk gereja dan masjid.
“Bentuk hibahnya bisa berupa barang, jasa atau uang tergantung proposalnya dari paroki atau gereja dan masjid,” ujar Yeremias kepada VoxNtt.com, Sabtu (09/10/2019).
Kendati demikian kata dia, Paroki Wukir belum tentu mendapatkan hibah. Hal itu dikarenakan sangat tergantung pada proposal yang diberikan kepada DPRD.
“Belum tentu tetapi tergantung proposal. Hanya di wilayah di perbatasan akan diperhatikan karena menjaga umat di sana. Intinya kita punya kepedulian,” tukasnya.
Anggota DPRD Matim dari Partai Hanura, Rikardus Runggat mengatakan pihaknya sudah membatalkan rencana pengadaan mobil tersebut.
“Kita coret di bagian umum pengadaan mobil. Bahwa nanti mereka hibah uang ke paroki, itu urusan Bupati. Jujur kita hanya ingatkan eksekutif agar hibah uang ke pihak swasta, harus berdasarkan kebutuhan,” ujarnya kepada VoxNtt.com.
Kendati demikian jelas Runggat, pihaknya tidak membahas ke mana hibah itu akan diberikan. Karena hal itu merupakan kewenangan Bupati.
Terkait informasi bahwa hibah yang akan diberikan ke Paroki Wukir, Rikar mengatakan mungkin bisa jadi.
“Karena saya itu hari yang tidak sepakat untuk hibah mobil itu. Hanya kalau mereka hibah lagi uang, yang penting diperuntukkan pembangunan gereja,” tukasnya.
Penulis: Sandy Hayon
Editor: Ardy Abba