Kupang, Vox NTT-Raut wajah bangga tak dapat disembunyikan dari wajah Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) Kristen Mercusuar Kupang, Soleman Dapa Taka, begitu anak-anak muridnya diumumkan sebagai juara Lomba Ansambel musik Tingkat SMA/SMK Kota Kupang.
Itu merupakan pertama kalinya mereka juara setelah bertahun-tahun mengikuti lomba seni musik.
Sebelumnya, sekolah yang dipimpinnya itu hampir tak pernah juara. Mereka hanya sampai pada predikat atau juara harapan.
Karenanya, Ia mengaku sangat bangga dan berterima kasih kepada para muridnya yang sudah berlatih keras dalam memenangkan perlombaan yang digelar program studi (Prodi) Musik Unwira Kupang, Sabtu (09/11/2019) di Aula Taman Budaya Gerson Poyk.
Kejuaraan itu diakuinya tak terlepas dari peran mahasiswa Prodi Musik Unwira Kupang yang sedang Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di sekolahnya dan membimbing peserta lomba.
“Kami sangat bangga dengan perolehan hasil yang sangat memuaskan dari siswa-siswi kami, yang tentu semua ini berkat kerja keras dari berbagai pihak, terutama anak-anak mahasiswa dari Prodi Pendidikan Sendratasik Unwira Kupang yang melaksanak PPL di tempat kami,” ungkap Soleman.
Ia pun bertekad untuk terus membangun kerja sama dengan Prodi Musik Unwira Kupang dalam membangun semangat, minat dan keterampilan di bidang seni dan musik.
“Ke depan kami ingin agar hubungan kerja sama yang dibangun selama ini tetap terjalin, demi peningkatan mutu pendidkan di SMA Kristen Mercusuar. Kiranya prestasi ini dapat dipertahankan dan terus membangun karakter, keterampilan anak bangsa,” ujarnya.
Satu yang lebih membanggakan menurut Soleman, walau sering tersisih dalam ajang perlombaan Musik Ansambel dalam beberapa dekade terakhir, namun semangat dan perjuangan anak-anak didiknya dalam memenangkan kompetisi tak pernah surut.
Tekad dan semangat serta kerja keras anak-anak didiknya untuk menjadi pemenang seolah terus bergelora. Mereka berlatih setiap hari tanpa lelah.
Terbukti, kali ini mereka berhasil memboyong piala dan beberapa piagam penghargaan dalam ajang yang terbilang bergengsi ini, setelah menakluki semua sekolah yang terlibat.
Berdasarkan press release yang diterima VoxNtt.com, Kamis (14/11/2019), kegiatan ini diikuti oleh 13 SMA/SMK se-Kota Kupang dan 8 (delapan) kelompok dari tingkat mahasiswa semester V Prodi Pendidikan Musik Unwira.
Sebagaimana release yang diterima media ini, kemenangan SMA Kristen Mercusuar sesungguhnya sudah diperidiksi dan diyakini para penonton.
Hal itu terungkap, karena aksi para murid bekas sekolahnya Marion Jola, artis jebolan Indonesian Idol itu. Dimana kelincahan tangan siswa-siswi dalam memainkan instrument musik dan aksi panggung sang conductor, mengundang simpati penonton.
Arransemen musik oleh guru seni budaya dan para mentor mahasiswa Prodi Musik Unwira yang tengah PPL di sekolah tersebut, juga memberi warna tersendiri dalam penampilan yang sangat memukau itu.
Tidak meleset, keputusan dewan juri sejalan dengan prediksi para penonton.
SMA Kristen Mercusuar Kupang keluar sebagai pemenang (Juara 1) dan diikuti SMAN 5 Kupang sebagai juara 2, SMAN 4 Kupang sebagai juara 3.
Sementara juara 4 (harapan 1) diraih SMA Sint. Carolus. Sementara SMA 2 Tunas Bangsa dan SMKN 1 Kupang sebagai juara 5 dan 6.
Kepsek Soleman kembali menuturkan, hasil tersebut menjadi kebanggan bagi mereka dan bertekad mempertahankannya dalam perlombaan berikut, jika ada pihak yang menyelenggarakan.
Ia pun berharap, kelak anak-anak didiknya ada yang melanjutkan studi di Prodi Musik Unwira Kupang.
“Kemenangan tentunya menjadi suatu kebanggan tersendiri bagi kami, kiranya prestasi ini dapat dipertahankan dan terus bersinar membangun karakter dan keterampilan anak bangsa,” ucap Soleman.
“Kami berharap, hubungan kerja sama ini tetap terjalin. Dan ke depan, kami bantu arahkan siswa yang punya bakat seni agar bisa kuliah di sana (Prodi Seni Musik Unwira Kupang). Dan kalau ada rencana Unwira sosialisasi ke anak-anak di Sekolah, kita kasih kesempatan,” tambahnya.
Lomba tersebut merupakan bentuk kerja sama eksternal dan aplikasi Tri Dharma Perguruan tinggi Universitas Katolik Widya Mandira, Prodi Pendidikan Musik dengan pihak sekolah se-Kota Kupang.
Tujuan terselenggaranya kegiatan tersebut adalah, untuk melatih dan mempersiapkan mahasiswa Pendidikan Musik lebih kreatif, inovatif dan terampil dalam menerapkan sistem pengajaran.
Ini juga bertujuan, agar mampu menjalin kerja sama antar-mahasiswa dengan lingkungan sekolah, menerapkan ilmu Musik lewat aplikasi dari gabungan beberapa mata kuliah yakni Ansambel Musik 1, Ansambel Musik 2 dan Pengalaman Musik Bersama.
Selain itu, wujud pelestarian budaya, khususnya budaya Nusa Tenggara Timur, sesuai dengan tema yang diangkat yakni “Musik Daerah Nusantara”.
“Kita sengaja mengangkat tema Musik Daerah Nusantara dengan tujuan agar generasi penerus kita dalam hal ini mahasiswa dan peserta didik bisa melestarikan kekayaan kearifan musik lokal yang secara perlahan mulai hilang, oleh karena pengaruh perkembangan zaman. Kegiatan ini merupakan yang ketiga kalinya,” ungkap ketua Prodi Pendidikan Musik, Flora Ceunfin.
“Kegiatan ini juga sebenarnya untuk mendukung program pemerintah dengan mempersiapkan siswa/i SMA/SMK dalam mengahadapi lomba FLS2N, baik di tingkat propinsi maupun nasional,” tutup Ceunfin.
Rektor Universitas Katolik Widya Mandira Kupang, P. Dr. Philipus Tule, SVD dalam sambutannya mengatakan, sangat mendukung kegiatan lomba Musik Ansambel tingkat SMA/SMK dengan lebih menekankan pendidikan karakter.
“Musik yang seni, yang indah, yang menarik itu adalah bagian dari seluruh pendidikan manusia, terlebih pada pendidikan karakter. Karena apa yag terjadi pada musik, ada pada seninya. Seni itu bisa secara pribadi tetapi bisa juga dipadukan bersama dengan orang lain,” imbuhnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut para dosen Prodi Musik, alumni Prodi Musik Unwira, orang tua murid dan penonton yang memenuhi ruangan pementasan.
Untuk diketahui, Ansambel merupakan perpaduan atau campuran dari beberapa alat musik yang dimainkan secara bersama-sama.
Terdapat dua ansambel musik yakni campuran dan sejenis. “Yang sejenis itu artinya satu jenis alat musik saja tetapi jumlahnya lebih dari satu. Misalnya ansambel gitar, ada 5-10 gitar yang bisa dimainkan,” ujar Chatrin, panitia penyelenggara.
“Kalau ansambel campuran, itu terdiri dari berbagai alat musik, misalnya di dalamnya ada beberapa jenis gitar, ada rekorder, ada pianika, gitar bas, biola, kajon, semua bisa digabungkan sesuai dengan keinginan componis atau Arrangernya. Dua jenis musik Ansambel itulah yg dilombakan dalam perlombaan kemarin tu,” tutupnya.
Adapun Juri dalam lomba tersebut, yakni, Agustinus Beda Ama, S.Sn., M.Sn, Melkior Kian, S.Sn., M.Sn, Dwi Amanto, S.Sn, Flora Ceunfin, S.Sn., M.Sn., dan Gusti Mukin S.Sn.
Penulis: Katharina Kojaing/Boni J