Maumere, Vox NTT- Malam puncak Fetival Nian Tana pada Sabtu, 16 November 2019 lalu diwarnai dengan penyerahan penghargaan desa wisata terbaik Kabupaten Sikka.
Penghargaan ini diberikan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan kepada dua desa di Sikka. Keduanya yakni Desa Kojadoi, Kecamatan Alok Timur dan Desa Umauta, Kecamatan Bola.
Menurut Kabid Kelembagaan dan SDM Disparbud Sikka Mikhael Mane, penghargaan tersebut diberikan lantaraan keduanya dinilai berhasil mengembangkan pariwisata di desa masing-masing.
“Kojadoi dan Umauta memiliki karakteristik tersendiri dan unik dalam membangun pariwisata desa,” ucap Mane kepada VoxNtt.com di ruangan kerjanya, Senin (18/11/2019).
Mikhael Mane menerangkan Kojadoi unggul dalam hal sustainable tourism atau pariwisata berkelanjutan. Sementara Umauta unggul dalam hal community based tourism atau pariwisata berbasis komunitas.
Kojadoi mendapat penghargaan ISTA 2019 dari Kementerian Pariwisata RI. Sementara Kojadoi mendapatkan penghargaan dari Kementerian Pariwisata pada tahun 2018.
Keunikan Umauta adalah konsentrasi pada tenun ikat dengan pewarna alami dan sanggar seni budaya yang melibatkan sebagian besar warga Kampung Dokar, Desa Umauta.
“Umauta sekarang semakin mendunia. Minggu kemarin mereka ke Singapura untuk memberikan pelatihan soal tenun. Sebelumnya bersama Kadin Indonesia mereka pameran di Eropa,” tambahnya.
Sebelumnya, pada Selasa, 12 November 2019 lalu, Plt. Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Sikka Frando Da Lopes mengatakan, pemberian penghargaan tersebut sebagai cara dinasnya memotivasi desa-desa lain untuk mengembangkan pariwisata.
Selain Kojadoi dan Umauta, berdasarkan data Disparbud Sikka, saat ini terdapat sejumlah desa di kabupaten itu yang mengembangkan pariwisata desa.
Desa-desa tersebut antara lain Desa Sikka, Desa Pemana, Desa Gunung Sari, Desa Kojagete, Desa Darat Pantai dan Desa Wailamun.
Penulis: Are De Peskim
Editor: Ardy Abba