Atambua, Vox NTT- Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Timur Yonif Raider 142/KJ melatih masyarakat Desa Baudaok, Kecamatan Lasiolat Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) membuat Popcorn. Mereka memanfaatkan hasil kebun berupa jagung.
Pelatihan ini dilakukan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat di daerah perbatasan.
Dansatgas Yonif Raider 142/KJ Letkol Inf Ikhsanudin mengatakan, pelatihan membuat popcorn tersebut bermula saat personel Pos Mahen melihat masyarakat di daerah binaan mereka mayoritas bertani dan banyak memiliki tanaman jagung.
“Sehingga personel Pos Mahen berinisiatif untuk memanfaatkan hasil kebun berupa jagung yang dikeringkan untuk diolah menjadi popcorn,” ungkap Letkol Inf Ikhsanudin di Mako Satgas, Senin petang (25/11/2019).
Ia menjelaskan, popcorn merupakan jenis makanan ringan dari tanaman jagung yang disukai banyak orang.
Karena itu, melihat potensi jagung di Desa Baudaok sangat baik, anggota TNI pun berinisiatif untuk mengajarkan masyarakat tentang cara mengelola hasil panen jagung menjadi makanan ringan berupa popcorn.
Ikhsanudin meyakini melalui kegiatan tersebut dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Baudaok.
Ia menjelaskan, sebagian besar mata pencaharian masyarakat Desa Baudaok adalah bertani.
Sebab itu, personel Pos Mahen berminat untuk mengajak masyarakat dalam memanfaatkan hasil kebun mereka berupa jagung untuk diolah menjadi makanan ringan .
“Selama ini jagung hanya dimanfaatkan masyarakat dengan proses direbus dan dibakar saja, tetapi personel Pos Mahen memberikan solusi lain pemanfaatan jagung untuk membantu menambah perekonomian masyarakat, yaitu mengolah jagung menjadi popcorn,” katanya.
Tidak hanya tentang cara pembuatan popcorn, ibu-ibu di desa Baudaok juga diberi pengetahuan tentang bagaimana menghasilkan makanan yang berkualitas agar bisa menarik minat pembeli.
“Mereka memperkenalkan ide kreatif pada ibu-ibu Desa Baudaok untuk membuat popcorn, sehingga jagung yang berkualitas dapat menjadi makanan ringan. Kami berharap produk popcorn ini dapat memajukan perekonomian masyarakat, serta merupakan peluang dalam meningkatkan jiwa kewirausahaan kepada masyarakat di perbatasan,” katanya.
Anggota Yonif Raider 142/KJ Serda Rangga Mulyono selaku Wadanpos Mahen mengaku, warga di perbatasan sangat antusias dalam mengikuti pelatihan tersebut.
Ia pun mengharapkan ilmu yang sudah diberikan terus ditingkatkan dan dapat dimanfaatkan untuk pengembangan ekomomi berkelanjutan melalui BUMDes di Desa Baudaok.
Terpisah, Arifta De Moruk (38) warga Desa Baudaok mengaku sangat terbantu dengan pelatihan yang diadakan Satgas Yonif Raider 142/KJ.
“Kami tidak menyadari, kalau jagung bisa dibuat menjadi popcron, selama ini yang kami lakukan hanya merebus jagung dan membuat jagung bakar saja, benar-benar sangat kreatif sekali bapak-bapak TNI,” ungkapnya.
Hal senada diungkapkan Yovita Taek (41). Yovita pada kesempatan itu sangat terima kasih kepada personel TNI yang telah memberi perhatian terhadap perekonomian masyarakat di Desa Baudaok.
“Kami mengucapkan terima kasih sekali dan hasil kebun yang ada akan kita kembangkan, agar perekonomian kami lebih maju lagi,” harapnya.
Penulis: Marcel Manek
Editor: Ardy Abba