Kupang, Vox NTT – Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Josef A. Nae Soi, menjadi salah satu pembicara utama (keynote speaker) dalam Rapat Kerja (Raker) PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III di Grand Barunawati, Surabaya, Senin (02/12/2019) kemarin.
Rapat yang dihadiri seluruh jajaran direksi Pelindo III menghadirkan beberapa pembicara di antaranya Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Staf Ahli Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Sekretaris Daerah (Sekda) Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, Kepala Dinas Perhubungan NTB, Kepala Bappeda Daerah Istimewa Jogyakarta, Kadis Perhubungan Bali dan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur.
Raker tersebut berlangsung selama dua hari, dari tanggal 2 sampai 3 Desember 2019.
Tema yang diusung dalam kegiatan ini adalah ‘Sinergi Nasional Menuju Indonesia Maju’.
Wagub Josef menjadi pembicara pamungkas pada hari pertama Raker tersebut.
Ia diberi kesempatan berbicara setelah Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Wagub Josef membawakan materi tentang ‘Diskusi Pengembangan Ekonomi NTT’ di hadapan sekitar 500 peserta.
Pada kesempatan itu, Josef meminta Pelindo agar berperan aktif dalam pengembangan ekonomi di daerah.
“Pelabuhan menentukan kemajuan suatu daerah. Kalau aktivitas bongkar muat di pelabuhan lancar, perekonomian di daerah tersebut juga pasti lancar. Tetapi kalau pelabuhan suatu kabupaten atau provinsi tidak hidup, lama-lama provinsi atau kabupaten itu berpotensi bamgkrut,” katanya .
Politisi Golkar itu menegaskan, wajah pelabuhan ada di Pelindo. Cerminnya pelabuhan itu ada di Pelindo.
“Pelindo punya peranan penting dalam memperlancar distribusi barang dan jasa di pelabuhan. Saya berharap agar pelayanan administrasi di pelabuhan dapat berjalan dengan lancar. Aktivitas bongkar muat diharapkan dapat dilaksanakan secara cepat,” ucap dia.
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo yang berbicara sebelum Wagub NTT juga menyebutkan bahwa pembangunan ekonomi suatu daerah dicerminkan oleh pelabuhan.
Kalau pelabuhannya kata dia, sibuk dan aman, itulah cermin ekonomi suatu wilayah.
“Kalau pelabuhannya sibuk dan orang-orangnya senyum enak, pasti ekonomi suatu bangsa akan lebih baik,” jelas mantan Gubernur Sulawesi Selatan itu.
Menurut Syahrul, peranan Pelindo sangat menentukan akselarasi ekonomi Indonesia. Termasuk menata manajemen pelabuhan agar menjadi lebih baik.
“Pelindo dengan perfomansnya harus cerita banyak tentang Indonesia. Pelindo harus bisa jadi energizer ekonomi Indonesia. Cara-cara yang berbelit-belit dalam pelayanan, mari kita sederhanakan sesuai arahan Presiden,” harapnya.
Sementara itu, Direktur Utama Pelindo III Doso Agung dalam sambutannya menjelaskan pola Raker tahun 2019 berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Itu karena menghadirkan tujuh kementerian terkait dan delapan provinsi yang menjadi wilayah kerja Pelindo III.
“Tujuannya supaya apa yang menjadi langkah-langkah Pelindo ke depan dapat disesuaikan dengan keinginan dan aspirasi dari pemerintah daerah. Selama ini, kami lihat bahwa komunikasi Pelindo dengan Pemerinth daerah dan stakeholder lainnya tidak terkontrol dengan baik. Pelindo dalam menyusun RKT (Rencana Kerja Tahunan) sepertinya berjalan sendiri,” jelas Doso Agung.
Penulis: Tarsi Salmon
Editor: Ardy Abba