Kota Kupang, Vox NTT- Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar Musyawarah Cabang Luar Biasa (Muscablub) untuk pemilihan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) di tiga kabupaten, Sabtu (14/12/2019).
Ketiga kabupaten itu yakni Sumba Barat, Sumba Barat Daya dan Lembata.
Muscablub itu dilaksakana di Kantor DPD I Hanura Provinsi NTT di Jalan Sumoharjo Nomor 1 Kecamatan Kota Lama, Kupang.
Kegiatan tersebut langsung dibuka oleh Ketua DPD Hanura NTT Refafi Gah.
Turut hadir, Sekretaris DPD Hanura Siprianus Woka Ritan, Bendahara DPD Partai Hanura NTT Stanislaus Ngawang dan sejumlah pengurus DPC dari berbagai kabupaten dan kota.
Melalui forum itu telah terpilih Ketua DPC definitif Partai Hanura Kabupaten Sumba Barat Bahrudin Ishak.
Ketua DPC Partai Hanura Kabupaten Lembata Filbertus K. Wuwur. Dia menggantikan Adriani Sunaur.
Sedangkan, Ketua DPC Hanura Kabupaten Sumba Barat Daya Yohanes Ngongo. Dia menggatikan David Ramone yang sebelumnya dinonaktifkan.
Ketua DPD I Partai Hanura NTT Refafi Gah, dalam sambutannya menjelaskan Muscablub digelar karena ada banyak pertimbangan yang terjadi dalam internal partai besutan Oesman Sapta Odang itu.
“Akhirnya musyawarah ini digelar pada hari. Sesudah saya komunikasi dengan sekretaris dan seluruh pengurus DPD I Hanura NTT. Restruktur partai perlu dilakukan segera agar Hanura ke depan menjadi partai yang bisa diperhitungkan oleh banyak orang,” kata Refafi.
Menurut dia, setiap orang yang punya hati nurani ada di Hanura.
Ia pula menegaskan apabila terpilih sebagai ketua definitif harus mampu bekerja sama membesarkan partai dan menentukan struktur kepengurusan.
“Dan harus bisa memahami tugas dan fungsinya. Kalau tidak dipahami dengan baik maka ketua bisa jalan sendiri. Harus bisa membangun komunikasi dengan baik satu sama lain. Tidak hanya sudah terpilih lalu duduk diam. Tugas berat harus ketua definitif membentuk pengurus sampai ke anak ranting. Kerja harus bisa terukur. Setiap pimpinan bisa mengatur struktur,” tegasnya.
Ia berharap kepada para ketua difinitif ketika menerima pucuk pimpinan harus sudah bergerak. Harus taat asas dan taat struktur.
“Kalau ada gesekan sana dan sini kita tidak akan bersatu,” tandas Refafi.
Sementara, Sekretaris DPD Partai Hanura NTT Siprianus Woka Ritan, menjelaskan pada prinsipnya roda organisasi partai itu berjalan dengan semangat From Zero to Hero.
“Ketika diperintah maka wajib dilaksanakan. Dengan kepemimpinan yang baru hal-hal yang lama itu tidak terjadi lagi. Butuh kerja nyata,” kata dia.
Ketua DPC Hanura Kabupaten Sumba Barat Daya Yohanes Ngongo, usai dilantik kepada wartawan menyatakan pada prinsipnya ketika baju Hanura sudah melekat pada dirinya, maka ia siap bekerja membesarkan partai itu.
“Jika tanggung jawab dan amanah sudah diberikan, maka saya akan siap membesarkan partai ini di SBD,” janji Yohanes.
Dia menambahkan, sebagai pemimpin itu adalah panggilan. Ketika sudah menerima panggilan, kata dia, tentu saja harus mampu melayani dengan hati.
“Dari awal kami sudah bangun komunikasi dan konsolidasi kepengurusan yang baru dan lama. Setelah kembali dari sini kami akan bangun komunikasi dan memperbaiki menuju Partai Hanura yang lebih maju dan berkembang di SBD,” tegas dia.
Sementara itu, Ketua DPC definitif untuk Kabupaten Sumba Barat Bahrudin Ishak justru menegaskan, pihaknya bakal fokus pada perbaikan struktur dan menambah jumlah arus dukungan di Sumba Barat.
“Kalau bisa Pileg lagi mesti ada keterwakikan DPR dari setiap Dapil untuk Partai Hanura kita akan kerja keras untuk itu,” tandasnya.
Penulis: Ronis Natom
Editor: Ardy Abba