Ruteng, Vox NTT – Sebanyak enam remaja di Ruteng, ibu kota Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) digerebek warga saat tidur bersama dalam satu kamar kos, Selasa (17/12/2019), sekitar pukul 07.30 Wita.
Kamar kos tersebut diketahui milik seorang pelajar putri SMA berinisial KL (18) yang beralamat di Rangkat-Ruteng, Kelurahan Watu, Kecamatan Langke Rembong.
Numun saat digerebek warga, dua remaja putra telah berhasil melarikan diri. Hanya empat remaja putri yang berhasil diamankan.
Keempat remaja putri tersebut di antaranya, YR (20), KL (18), EC (16), MU (15).
Warga kemudian melaporkan ke Bhabinkamtibmas Kelurahan Watu Bripka Andi Darma.
Bripka Andi menjelaskan, saat melaksanakan giat patroli, pihaknya menyambangi salah satu kos-kosan di Rangkat.
Salah satu kamar kos ditemukan 4 orang remaja putri dan 2 orang remaja laki-laki yang sedang tidur bersama dalam 1 kamar.
Remaja tersebut mengaku telah berada di kamar kos tersebut sejak kemarin sore, Senin (16/12).
Diduga Senin malam para remaja tersebut mengonsumsi miras jenis sopi di kamar tersebut.
Bripka Andi kemudian mengimbau para remaja tersebut agar tidak mengulangi perbuatannya.
Hal itu, mengingat dampak dari pergaulan bebas akan merusak masa depan remaja.
Apalagi, kata Bripka Andi, para remaja tersebut masih di bawah umur dan juga sudah putus sekolah.
Ia juga mengimbau agar pemilik kos lebih ketat dalam mengawasi pergaulan anak kosnya. Apalagi saat ini umat kristiani sedang dalam persiapan menyambut Hari Raya Natal.
“Jadi, diharapkan kepada masyarakat agar ikut menjaga sitkamtibmas yang aman dan nyaman di sekitar lingkungan tempat tinggal,” ungkapnya.
Kasi Penyelidik dan Penyidik POL PP Manggarai Venan Ngabut menjelaskan, pihaknya akan mendampingi keempat remaja tersebut ke Komisi Penanggulangan Aids (KPA).
Setelah itu akan terus berkoordinasi dengan orangtua mereka masing-masing.
Ia berharap agar kasus seperti ini harus melibatkan dari berbagai elemen untuk menghadirkan solusi.
Selain itu, Venan juga menjelaskan, kedua remaja laki-laki yang berhasil melarikan diri itu akan terus dicari di sekolah mereka masing-masing.
Penulis: Pepy Kurniawan
Editor: Ardy Abba