Atambua, Vox NTT-Anggota DPR RI Melki Laka Lena menyempatkan diri berkunjung ke Rumah Sakit Umum Daerah Mgr. Gabriel Manek Atambua pada masa reses sidang I Tahun Anggaran 2019-2020.
Dalam kunjungan, Sabtu (28/12/2019) sore itu, ia berdialog langsung dengan Direktur RSUD Mgr. Gabriel Manek Atambua drg. Ansila Eka Mutty dan sejumlah dokter dan petugas media di rumah sakit tersebut.
Disaksikan awak media di Atambua, Melki Laka Leka tiba di RSUD Atambua pada pukul 16.00 Wita bersama Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Belu, Api Nahak.
Tiba di RSUD, Melki mengunjungi setiap bangsal yang ada di RSUD tersebut sambil menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan di rumah sakit
Selain soal pelayanan, Wakil Ketua Komisi IX itu juga berdiskusi soal fasilitas dan kesediaan tenaga medis terutama tenaga dokter.
Direktur RSUD Atambua drg. Ansila Eka Mutty
pada kesempatan itu menyampaikan kebutuhan rumah sakit.
Saat ini, kata dia, RSUD Atambua sangat membutuhkan mess bagi para dokter. Diakuinya, usulan untuk membangun rumah susun sudah diajukan sejak tahun 2018, namun hingga saat ini belum ada realisasi.
“Tolong kami dibantu untuk rumah susun para dokter karena selama ini kami sangat kesulitan,” ujar drg. Ansila.
Melki yang merupakan politisi dengan latar belakang Farmasi ini juga banyak menanyakan perihal pelayanan BPJS, di mana menurut Ansila hingga Desember 2019, RSUD Atambua masih memiliki piutang yang nilainya mencapai 1 miliar lebih.
“Secara fisik, saya lihat RSUD Atambua adalah rumah sakit yang paling megah di NTT. Bangunannya paling megah, luas dan relatif masih masih terawat baik dan berpotensi besar untuk dikembangkan menjadi rumah sakit yang strategis di daerah perbatasan,” ujar politisi Golkar itu.
Namun demikian, Melki mengakui RSUD Atambua masih membutuhkan bantuan, terutama tenaga medis dalam profesi tertentu. Sehingga pelayanan di RSUD Atambua lebih optimal.
Karena berada di batas negara RI-RDTL, menurut dia RSUD Atambua tidak hanya sebatas melakukan fungsi pelayanan medis.
Namun rumah sakit ini menjadi pertahanan negara. Sebab itu, mesti diberi perhatian lebih dari pemerintah pusat, baik dari Kementerian Kesehatan maupun dan Kementerian dan lembaga lain yang terkait dengan isu batas Negara.
Melki menilai, kondisi RSUD Atambua yang sudah representatif ini merupakan bukti adanya kemauan politik dari Pemda baik eksekuti maupun legislatif.
Sebab menurut Ketua DPD I Golkar NTT itu, kunci untuk melakukan pembenahan rumah sakit adalah kemauan politik dari Pemda.
Terpisah, Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Belu Epi Nahak menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Melki Laka Lena yang sudah menggunakan waktu reses untuk melihat langsung masalah-masalah kesehatan di daerah perbatasan RI-RDTL.
“Terima Kasih banyak ketua telah datang ke rumah sendiri di Kabupaten Belu untuk mendengar langsung persoalan kesehatan di wilayah perbatasan dan bertemu dengan kami di Belu,” ujar Epi Nahak.
Usai melakukan kunjungan ke RSUD Atambua, Melki kemudian bertemu dengan sejumlah kader Partai Golkar.
Dalam acara temu kader dan Natal bersama itu hadir Bupati Willybrodus Lay, Wakil Bupati J. T. Ose Luan, Ketua dan pengurus DPD II Partai Golkar, serta pengurus dan simpatisan dari 12 kecamatan di Kabupaten Belu.
Penulis: Marcel Manek
Editor: Ardy Abba